Sekjend Liga Arab: Pemerintah Trump Memberikan Israel Sesuatu Yang Tak Berhak Mereka Miliki

Dia menekankan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah melanggar hukum internasional dan memberikan Israel sesuatu yang tak berhak mereka miliki.

BY Edited Sun,04 Oct 2020,11:26 AM

Kairo, SPNA Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Ahmad Moussa pada Sabtu (03/10), mengatakan adanya beberapa suara yang ingin melenyapkan Liga Arab.

Aboul Gheit menyebutkan bahwa ada sebagian komisi dalam tubuh Liga Arab yang telah menargetkan penyelesaian piagam selama 10 tahun terakhir, namun tidak meraih pencapaian apapun hingga hari ini.

Sekretaris Jenderal Liga Arab tersebut melanjutkan dengan berkata, "Piagam PBB dan Uni Eropa dirancang oleh para petinggi Eropa dan dunia, sementara Liga Arab harus terus berbenah dan mengubah metodologi kerjanya secara intensif.” Ia juga menyebutkan bahwa Israel merupakan negara yang durhaka dan suka bergerak dalam diam.

Dia menekankan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah melanggar hukum internasional dan memberikan Israel sesuatu yang tak berhak mereka miliki.

Dia menambahkan, "Saya tidak khawatir dengan masalah Palestina, dan kita tidak perlu takut dengan nasib rakyat Palestina. Jumlah peraih gelar master di Palestina cukup besar, dan bahkan kualitas pendidikan mereka tergolong tinggi di kalangan negara-negara Arab bila dihitung dengan jumlah penduduk. Mereka cukup pintar, dan mereka tidak akan pernah rela untuk menyerahkan tanah mereka.”

(T.NA/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Sekjend PBB Menyerukan Seluruh Pasukan Asing Untuk Keluar Dari Libya

Sembilan tahun setelah jatuhnya Muammar Qaddafi, Libya terus berjuang untuk mengakhiri konflik kekerasannya dan membangun institusi negara. Aktor asing telah memperburuk masalah Libya dengan menyalurkan uang dan senjata kepada proksi yang menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan rakyat Libya. Upaya PBB untuk menengahi perdamaian abadi belum berhasil, dibayangi oleh persaingan konferensi perdamaian yang disponsori oleh berbagai pemerintah asing.