Yerusalem, SPNA - The Jerusalem Post Israel pada Ahad (11/10/2020) melaporkan bahwa Cyber Army Turki, sejak Juni lalu, telah meningkatkan serangannya terhadap negara saingan Turki, termasuk UEA, Israel, Yunani, dan Armenia.
Menurut surat kabar Israel tersebut, setiap jurnalis atau komentator yang mengkritik kebijakan luar negeri Turki atau meliput kegiatan partai-partai seperti Kurdi, selama beberapa tahun terakhir, menjadi sasaran serangan di media sosial, terutama di Twitter, oleh akun-akun pro pemerintah Turki.
Surat kabar berkenaan mengatakan bahwa masing-masing akun ini memiliki lusinan dan terkadang ratusan pengikut, dan sering menerbitkan kembali informasi yang sama, terutama pidato Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, atau slogan militer Turki.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa lebih dari 7.000 akun Twitter yang dipantau memiliki keterkaitan dengan Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa di Turki.
Akun-akun yang diyakini berhubungan dengan partai besutan Erdogan tersebut disebutkan sedang mengobarkan kampanye Pro-Ankara. Kampanye yang fokus dalam meluncurkan serangan dunia maya ini mulai menargetkan akun-akun Emirates dan negara lainnya yang mendukung tercapainya normalisasi hubungan dengan Israel.
Posting yang diterbitkan Cyber Army ini biasanya menyertakan gambar penguasa Ottoman, frasa untuk mendukung negara Ottoman, atau gambar bendera negara-negara Muslim yang dianggap Turki sebagai sekutunya.
(T.NA/S: RT Arabic)
