Monitor Euro-Med: Israel Hancurkan Proyek Pembangunan yang Didanai Uni Eropa

Euro-Med juga mengungkapkan harapannya kepada Uni Eropa untuk menunjukkan sikap mereka yang tegas dan konsisten mengenai perbuatan pemerintah Israel yang jelas-jelas merugikan segala pihak, dan itu termasuk pengusikan harga diri Uni Eropa sebagai persatuan negara yang kuat.

BY Edited Sun,18 Oct 2020,03:45 PM

Jenewa, SPNA – Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengungkapkan bahwa pasukan pendudukan Israel terus melakukan penghancuran secara sistematis terhadap infra di wilayah Palestina.

Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah memorandum yang dikirim oleh Monitor HAM yang bebasis di Jenewa tersebut kepada para petinggi negara Eropa, yang tergabung dalam Parlemen Uni Eropa.

Dalam memonya, Euro-Med menyoroti peningkatan penghancuran Israel terhadap bangunan Palestina yang didanai oleh Uni Eropa, diperburuk oleh penurunan tajam jumlah bangunan yang didanai Uni Eropa di Area C di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Euro-Med menyebutkan bahwa di Yerusalem Timur saja, mereka mendokumentasikan rekor 104 bangunan Palestina yang dihancurkan oleh Israel pada tahun 2019, menunjukkan angka peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dalam memo tersebut, Euro-Med melaporkan penghancuran sebuah sekolah dasar Palestina yang didanai Uni Eropa di Tepi Barat oleh Tentara Israel pada Rabu (14/10/2020). Sekolah yang berada di daerah Ras Al-Tin, sebelah timur Ramallah tersebut merupakan tempat belajar 50 siswa dari kelas satu hingga kelas enam.

Sekolah ini tercatat sebagai sekolah keempat yang dibongkar Israel sejak awal tahun ini di wilayah Palestina, sementara dilaporkan adanya 52 sekolah lain yang terancam dibongkar.

Direktur Euro-Med untuk regional Timur Tengah dan Afrika Utara, Anas Jarjawi, mengatakan bahwa para siswa dari sekolah yang dihancurkan kini harus berjalan kaki 5 kilometer untuk mencapai sekolah terdekat di desa tetangga.

Sehubungan dengan itu, beberapa negara Eropa seperti Belgia, Estonia, Prancis, Jerman, Irlandia, dan Norwegia akhir-akhir ini mengangkat diskusi bersama di PBB tentang Timur Tengah.

Negara-negara tersebut menungkapkan keprihatinan mereka yang mendalam tentang aktivitas permukiman Israel dan penghancuran bangunan Palestina, menyoroti tingkat penghancuran Israel antara Maret hingga Agustus 2020 yang mencapai rata-rata tertinggi dalam empat tahun.

Sementara itu, Euro-Med juga mengesalkan batapa pemerintah Israel tetap meningkatkan penghancuran bangunan Palestina di tengah pandemi Corona yang melanda beserta krisis ekonomi yang menyertainya.

Dalam momerandum yang dikirimkan, Euro-Med juga mengaku kecewa dengan turunnya angka proyek Palestina yang didanai secara internasional. Pada tahun 2019, angka proyek infrastruktur Palestina yang didanai Uni Eropa menurun menjadi 12, sangat jauh dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencatat jumlah yang mencapai 75 pembangunan.

“Penurunan ini menunjukkan seakan-akan Uni Eropa hendak menghukum Palestina atas penghancuran infrastruktur yang mereka danai ini, padahal segala penghancuran tersebut dilakukan oleh Israel. Seharusnya Uni Eropa bangkit untuk menghentikan pembongkaran ini, bukan sebaliknya.”

Monitor Euro-Med memperingatkan seluruh negara Uni Eropa agar tidak menutup mata dari tragedi tersebut, memohon setiap negara anggota untuk menyelidiki insiden pembongkaran oleh Israel dan mempresentasikan laporan publik mengenai masalah ini.

Momerandum tersebut memicu kemarahan anggota Parlemen Eropa yang tidak menyadari dan khawatir akan peningkatan jumlah pembongkaran oleh Israel di tengah krisis pandemi Corona.

Wakil Kepala Delegasi Parlemen Eropa Untuk Hubungan Dengan Palestina Margaret Okan sepenuhnya menyetujui hasil memorandum tersebut, menyatakan dukungan untuk rekomendasinya, dan berjanji untuk mempertanyakan Komis Eropa tentang masalah tersebut.

Sehubungan dengan itu, Monitor Euro-Med berharap agar Uni Eropa beserta seluruh negara anggotanya segera bergerak cepat untuk menangani masalah ini, dengan langsung mengatasi akar penyebab masalah, termasuk dengan menyelidiki dan melaporkan kepada publik segala kerusakan yang terjadi berikut nominal kerugiannya.

Euro-Med juga mengungkapkan harapannya kepada Uni Eropa untuk menunjukkan sikap mereka yang tegas dan konsisten mengenai perbuatan pemerintah Israel yang jelas-jelas merugikan segala pihak, dan itu termasuk pengusikan harga diri Uni Eropa sebagai persatuan negara yang kuat.

Sebelumnya pada September lalu, Euro-Med menyampaikan keluhan mereka kepada Dewan HAM PBB atas tindakan keras pemerintah Israel dalam upaya menundukkan mereka, termasuk dengan membatasi operasi pergerakan mereka dan melemparkan tuduhan pencemaran nama baik.

Baru-baru ini Israel bahkan meningkatkan pembatasan terhadap semua organisasi non-pemerintah di wilayah Palestina, terutama yang selama ini mengkritik praktik dan kebijakan mereka.

(T.NA/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir