Intelejen Israel: Assad Harus Dibunuh!

Diketahui bahwa Bashar Al-Assad ketika ditanyakan mengenai normalisasi hubungan dengan Israel, Presiden Suriah tersebut mengajukan persyaratan kepada Israel untuk mengembalikan Dataran Tinggi Golan ke pangkuan Suriah. Mengenai hal ini, Shalom mengomentari bahwa ia tidak ingin ikut campur dalam masalah politik khususnya yang berkenaan dengan Dataran Tinggi Golan, menekankan ketidakpuasannya akan politik Assad, selama Iran masih menyentuh Suriah.

BY Edited Sun,18 Oct 2020,03:59 PM


Tel Aviv, SPNA - Kepala Riset Intelijen Militer Israel, Dror Shalom, membenarkan bahwa Israel menganggap Presiden Suriah Bashar Al-Assad sebagai musuh negara, menyebutkan bahwa Assad seharusnya telah dibunuh sejak lama.

Shalom mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Saudi, Elaph: “Presiden Assad adalah musuh Israel, tapi rakyat Suriah bukanlah musuh kami. Buktinya kami membantu mereka di masa perang. Apakah ada negara yang memberikan bantuan kepada negara musuh? Hanya saja kami belum melakukan apapun untuk menyingkirkan Assad."

Menurutnya Assad merupakan seorang diktator yang tidak berkompeten untuk memimpin Suriah, dan rakyat Suriah sendiri menderita di bawah pemerintahannya. Ia mengaku heran bagaimana rakyat Suriah dan komunitas internasional masih membiarkan Assad memerintah Suriah, padahal beberapa tahun lalu Assad menggunakan senjata kimia melawan rakyatnya.

Namun begitu Shalom menyatakan bahwa ia tidak peduli dengan urusan dalam negeri Suriah. Ia mengakui kehebatan Assad dalam memimpin secara politik dan strategis, hanya saja ia mengkritisi ketenangan Assad yang membiarkan Iran untuk masuk campur dalam urusan Suriah.

Diketahui bahwa Bashar Al-Assad ketika ditanyakan mengenai normalisasi hubungan dengan Israel, Presiden Suriah tersebut mengajukan persyaratan kepada Israel untuk mengembalikan Dataran Tinggi Golan ke pangkuan Suriah. Mengenai hal ini, Shalom mengomentari bahwa ia tidak ingin ikut campur dalam masalah politik khususnya yang berkenaan dengan Dataran Tinggi Golan, menekankan ketidakpuasannya akan politik Assad, selama Iran masih menyentuh Suriah.

(T.NA/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir