Buntut Kasus Pemenggalan Seorang Guru, Perancis Lancarkan Operasi Anti-Teror di Berbagai Wilayah

Menteri Dalam Negeri Gérald Darmani mengatakan bahwa keamanan Perancis saat ini melakukan operasi di berbagai wilayah di sela-sela penyidikan atas kasus yang menggegerkan Perancis baru-baru ini. 

BY Edited Wed,21 Oct 2020,02:46 PM

 

Paris, SPNA – Pemerintah Perancis dilaporkan akan melaksanakan operasi anti teror secara massif pasca pemenggalan seorang guru yang memaparkan karikatur Nabi Muhammad Saw.

Menteri Dalam Negeri Gérald Darmani mengatakan bahwa keamanan Perancis saat ini melakukan operasi di berbagai wilayah di sela-sela penyidikan atas kasus yang menggegerkan Perancis baru-baru ini, Skynews melaporkan, Rabu (21/10/2020).

Senin lalu, Perancis melakukan 34 operasi keamanan dan menangkap sejumlah tokoh muslim dan aktivis politik Islam. Operasi tersebut akan terus berlangsung dengan rata-rata 20 kali setiap hari.

Sampai saat ini Keamanan Perancis telah memeriksa 80 orang yang dinilai membantu pelaku.

Di saat yang sama Presiden Emanuel Macron menegaskan akan memeriksa 51 organisasi Islam dan membubarkan gerakan yang dianggap radikal serta bertentangan dengan prinsip Republik.

Dia juga menegaskan akan melakukan operasi anti terror secara massif dalam beberapa hari kedepan. Tindakan ini diambil menyusul pemenggalan seorang guru yang memaparkan karikatur Nabi Muhammad Saw.

Selain itu Perancis meningkatkan keamanan di sekolah dan memantau pendakwah muslim yang memberikan ceramah di internet. “Kita harus melindungi warga Muslim Perancis dari kelompok radikal, ‘’ ujar Presiden Perancis tersebut.

Sebelumnya, seorang guru di Perancis dipenggal akibat menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kota Paris. Serangan terjadi pada hari Jum’at (16/10/2020) sekitar pukul 17:00 waktu setempat di dekat sebuah sekolah, dimana pelaku ditembak mati oleh polisi setelah membunuh korban.

Sumber kehakiman Perancis AFP mengungkap bahwa pelaku adalah warga Chechnya berusia 18 tahun yang dilahirkan di Moskow.

Dilansir BBC, insiden tersebut berkaitan dengan penistaan agama dimana korban yang berprofesi sebagai guru sejarah dengan sengaja menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dengan alasan kebebasan berekspresi.

Emmanuel Macron yang berkunjung ke TKP menyebut pembunuhan itu sebagai serangan teroris Islam. “Dia dibunuh karena mengajarkan kebebasan berekspresi", ujar Presiden Perancis tanpa menyebut nama korban.

(T.RS/S:Skynews)

 

 

leave a reply
Posting terakhir