Tahanan Palestina Terbitkan Buku di Penjara Pendudukan

Banyak dari tahanan Palestina yang menantang penjara pendudukan; mereka lanjutkan pendidikan mereka dan menyelesaikan tahap lanjutan. Beberapa dari mereka bahkan menulis buku dari balik jeruji, terutama berkenaan dengan literasi penjara dan pemikiran yang tersebar di dalamnya.

BY Edited Wed,28 Oct 2020,11:56 AM

Haifa, SPNA - Tahanan Palestina, Muhammad Sa'id Agbaria asal Kota Al-Mushaireqah, menyelesaikan sebuah buku baru dari dalam penjara pendudukan yang berjudul "Refleksi Tentang Martabat Manusia."

Dalam bukunya, Agbaria mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan martabat manusia, antara lain: Apa itu martabat? Mengapa seseorang bisa memilikinya sendiri? Apa sumbernya? Apakah martabat diambil dari seseorang dalam keadaan tertentu? Siapa yang berhak memilikinya? Apakah ia bisa dimonopoli seseorang, suatu kelas, ras, jenis kelamin atau agama?

Agbaria menyebutkan  bahwa ia melakukan pendekatan observasi dan inferensi dalam mencapai jawaban dan kesimpulan yang dia tulis, seperjalanan dengan kehidupan penjaranya bersama para tahanan dari berbagai usia dan wilayah, serta perbedaan yang mereka alami.

Muhammad Sa'id Agbaria memperoleh gelar sarjana juga magisternya dalam tahanan dan mengeluarkan empat buku, sementara saudara kandungnya Ibrahim mengeluarkan satu buku.

Dua bersaudara Ibrahim dan Muhammad Agbaria, berasal dari Kota Al-Mushaireqah, Distrik Umm al-Fahm, yang termasuk dalam wilayah pendudukan pada tahun 1948. Keduanya memasuki tahun ke-29 mereka di penjara pendudukan pada Februari lalu.

Patut dicatat bahwa pendudukan menangkap dua bersaudara tersebut pada 26 Februari 1992, atas tuduhan melakukan operasi penusukan dengan pisau di dalam kamp Israel Gilad, yang mengakibatkan kematian tiga tentara dan melukai beberapa lainnya. Mereka kemudiannya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Agbaria bersaudara merupakan salah dua mantan narapidana pra-Oslo, dan termasuk dalam 30 tahanan angkatan keempat yang menyangkal pendudukan.

Banyak dari tahanan Palestina yang menantang penjara pendudukan; mereka lanjutkan pendidikan mereka dan menyelesaikan tahap lanjutan. Beberapa dari mereka bahkan menulis buku dari balik jeruji, terutama berkenaan dengan literasi penjara dan pemikiran yang tersebar di dalamnya.

(T.NA/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir