Gaza, SPNA - Ikatan Ulama Palestina, Senin (26/10/2020), mengadakan aksi pembelaan terhadap Rasulullah Muhammad Saw. Pembelaan tersebut belangsung dengan melakukan aksi jalan dari Masjid Al-Kutaibah dan berhenti di depan Kantor Pusat Kebudayan Prancis, di barat Kota Gaza.
Dalam orasinya para ulama Palestina mengecam dukungan Otoritas Prancis terhadap kartun Nabi Muhammad Saw.
Syekh Ihsan Asyur, Mufti Provinsi Khan Yunis, mengatakan penghinaan sebuah negara terhadap Rasul dapat memberikan pengaruh buruk bagi negara tersebut. Hal itu dapat menggangu keamanan dan ketentrama sebuah tatanan masyarakat.
Menghina simbol suci agama juga dapat memancing timbulnya kebencian antar sesama warga warga.
Selain itu, ulama Palestina juga meminta umat Islam agar tidak terbawa emosi. Pembelaan terhadap Rasulullah harus dilakukan dengan cara yang baik dan tepat, serta menghindari kekerasan.
Persoalan kartun Nabi Muhammad kembali muncul setelah seorang pemuda asal Chechnya bernama Abdullah Anzurov (18 tahun) , 16 Oktober 2020, membunuh guru sejarah Samuel Patty (47 tahun), di depan salah satu sekolah dasar di utara Paris. Pelaku kemudian tewas setelah peluru polisi bersarang di badannya. Ia disebutkan juga berusaha menyerang polisi.
Berbagai sumber menyatakan bahwa bahwa aksi pembunuhan itu terjadi setelah diketahui sang guru sejarah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya. Saksi mata melaporkan bahwa pelaku meneriakkan "Allahu Akbar" setelah membunuh Patty.
(T.HN)
Nuruddin Jalam Al-Harrazin