Amman, SPNA - Ketua Umum Serikat Petani Yordania, Mahmoud Al-Oran, Sabtu (31/10/2020), menegaskan bahwa lembaganya menentang ekspor buah zaitun dari Yordania ke Israel. Ini dipicu oleulah Israel baru-baru ini yang menyembunyikan identitas buah zaitun Yordania.
Dalam sebuah wawancara dengan situs Khaberni, Al-Oran menyebutkan bahwa Israel mengemas buah zaitun Yordania, mengekspornya ke negara-negara Uni Eropa dan mengklaimnya sebagai produksi Yerusalem. Lalu, dijual dan dipasarkan dengan harga yang sangat tinggi dengan alasan agama.
"Minyak zaitun Yordania 100% minyak organik dan sehat, dan ekspornya ke Israel mengaburkan identitas produsennya."
Menurutnya, mengekspor buah zaitun ke luar negeri memiliki dampak besar, termasuk ekonomi. Sebab, terdapat sekitar 120 hingga 130 pengemas zaitun di Yordania, dan ekspor tersebut mempengaruhi pekerjaan mereka.
Al-Oran menyatakan, periode ekspor diperpanjang antara tanggal 15-20 November mendatang, setelah pemungutan suara atas keputusan di kementerian, padahal awalnya sudah digaungkan akan berakhir.
Ia menegaskan bahwa Serikat Petani Yordania dan Kementerian Pertanian telah menandatangani sebuah kesepakatan bersama, berikut para pemilik tanah. Di antara kesepakatannya adalah bahwa harga satu tank minyak zaitun ditetapkan senilai 73 dinar.
(T.NA/S: RT Arabic)