Kabul, SPNA - Sekitar 22 Orang dilaporkan gugur dalam serangan teroris di Universitas Kabul, Senin (02/10).
Universitas terbesar di Afganistan tersebut bersimbah darah dalam aksi bom bunuh diri yang berujung kontak senjata.
Serangan terjadi pada pukul 5.30 petang, saat seseorang meledakkan diri di dalam komplek Universitas. Lalu dua orang bersenjata mulai melepas tembakan membabi buta ke arah mahasiswa.
"Kami sedang mengikuti pelajaran di ruang kelas saat mendengar suara tembakan," terang Farid Ahmadi.
Dia menambahkan bahwa mereka sempat di tahan selama dua jam sebelum akhirnya berhasil di selamatkan.
"Kami sangat ketakutan. Kami menyangka akan mati. Para mahasiswa menjerit meminta pertolongan. Kami tak tahu bagaimana berhasil selamat dari serangan maut ini," tambahnya.
Gerakan ISIS dilaporkan mengaku bertanggung jawab serta menyebarkan foto-foto di media sosial yang memperlihatkan jasad korban.
Belum ada keterangan bagaimana senjata tersebut berhasil diselundupkan ke dalam komplek universitas yang menerapkan pemeriksaan ketat.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa korban tewas mencapai 19 orang dan 22 luka-luka. Sementara AFP melaporkan dari beberapa sumber, bahwa korban tewas mencapai 22 orang. Juru bicara Kepolisian Kabul Firdaus Faramarz mengatakan bahwa 10 korban adalah perempuan.
Menurut Juru Bicara Kementerian Pendidikan Tinggi Humaid Obaidi, serangan terjadi bertepatan dengan kunjungan pejabat pemerintah dalam rangka meresmikan pameran buku di Universitas Kabul.
Lembaga Sunni Al-Azhar mengutuk serangan terhadap Universitas Kabul yang menelan korban jiwa dan luka-luka, Senin (02/11).
Al-Azhar melalui akun Facebook resmi mengatakan bahwa serangan tersebut membuktikan rendahnya moral para kriminal yang terlibat. Hal ini menjadi bukti bahwa mereka sama sekali tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan.
“Kelompok ini hanya dapat membuat kerusakan di muka bumi. Mereka tak segan membunuh warga tak berdosa karena hal sepele. Perbuatan mereka tak dapat diterima oleh manusia yang berakal serta ditentang hukum agama dan undang-undang.”
Al-Azhar juga menyampaikan bela sungkawa kepada Agfanistan dan warga yang menjadi korban dalam serangan tersebut.
(T.RS/S:France24)