Basyar al-Assad: Konferensi Pengungsi adalah Langkah Penting Akhiri Krisis Kemanusian

Delegasi Iran menegaskan bahwa situasi keamanan di Suriah telah meningkat secara signifikan kea rah yang baik. Menurutnya, upaya tanpa henti terus dilakukan oleh pemerintah Suriah untuk merekonstruksi kerusakan yang diakibatkan oleh aksi terorisme.

BY Edited Wed,11 Nov 2020,03:14 PM

Damaskus, SPNA – Basyar al-Assad, Selasa (10/11/2020), dalam pertemuannya dengan Asisten Senior Menteri Luar Negeri Iran, Ali Asghar Khaji, mengatakan bahwa permasalahan pengungsi adalah masalah Suriah. Namun, menurut Assad solusinya tidak hanya bergantung pada pemerintah Suriah, tetapi juga pada integritas negara-negara yang mengklaim pembela hak asasi manusia.

Assad menyayangkan bahwa negara-negara tersebut pada saat yang sama tidak peduli dengan kondisi sulit yang dialami para pengungsi selama bertahun-tahun belakangan.

“Mereka bahkan bekerja keras mempolitisasi krisis ini dan menahan pengungsi tersebut di luar wilayah Suriah selama mungkin untuk menekan Suriah," ujar Basyar al-Assad.

Pemerintahan Suriah menyatakan bahwa pertemuan Assad dengan delegasi Iran berfokus pada Konferensi Pengungsi. Delegasi Iran menyampaikan kepada Basyar al-Assad bahwa visi Teheran tentang konferensi dan kesiapan Iran untuk memberikan dukungan apa pun yang berkontribusi pada suksesnya konferensi dan resolusi krisis pengungsi.

Delegasi Iran menegaskan bahwa situasi keamanan di Suriah telah meningkat secara signifikan ke arah yang baik. Menurutnya, upaya tanpa henti terus dilakukan oleh pemerintah Suriah untuk merekonstruksi kerusakan yang diakibatkan oleh aksi terorisme.

“Ini merupakan dasar yang kuat untuk mengembalikan kembali semua pengungsi Suriah dan mengakhiri penderitaan yang dialami oleh mereka yang selama tinggal di negara suaka," kata Delegasi Iran, Ali Asghar Khaji.

Pemerintahan Suriah menyatakan bahwa selama pertemuan diplomatik tersebut terjadi pertukaran pendapat dan pandangan tentang sejumlah permasalahan politik, termasuk pembicaraan tentang Astana dan Komite Pembahasan Konstitusi.

(T.NA/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir