Israel Tangkap Sejumlah Pekerja Palestina

Para pekerja Palestina kerap menjadi sasaran pelecehan dan penganiayaan oleh pasukan Israel saat hendak pergi tempat kerja mereka. Media Palestina Palinfo melaporkan bahwa terdapat rekaman video yang diterbitkan selama beberapa bulan terakhir menunjukkan tentara Israel berulangkali melecehkan dan menginjak-injak para pekerja di kepala mereka.

BY Edited Wed,18 Nov 2020,07:48 AM

Yerussalem, SPNA – Pasukan Israel, Selasa (17/11/2020), menangkap sejumlah pekerja Palestina yang hendak pergi ke tempat kerja di Wilayah Pendudukan tahun 1948.

Kantor Informasi Narapidana menyatakan bahwa tentara Israel memborgol para pekerja Palestina, menutup mata, dan menghempaskan mereka ke tanah meskipun mereka memiliki izin kerja.

Para pekerja Palestina kerap menjadi sasaran pelecehan dan penganiayaan oleh pasukan Israel saat hendak pergi tempat kerja mereka. Media Palestina Palinfo melaporkan bahwa terdapat rekaman video yang diterbitkan selama beberapa bulan terakhir menunjukkan tentara Israel berulangkali melecehkan dan menginjak-injak para pekerja di kepala mereka.

Tembok Apartheid atau tembok pemisah yang mulai dibangun Israel pada tahun 2004, telah menghancurkan sebagian besar lahan pertanian di Tepi Barat dan merampas 164.780 dunum atau 16.478 hektar tanah rakyat Palestina.

Tembok tersebut telah melanggar hak-hak asasi hampir satu juta warga Palestina, memaksa ribuan lainnya untuk mendapatkan izin khusus dari Israel yang memungkinkan mereka terus tinggal dan berpindah-pindah antara rumah dan tanah mereka.

Tembok Apartheid itu juga memiliki dampak negatif yang sangat besar terhadap proses pendidikan. Banyak siswa dan guru tidak diberi akses ke sekolah mereka, yang menghambat proses pendidikan di banyak sekolah Palestina.

(T.NA/S: Palinfo)

 

leave a reply
Posting terakhir

Pekerja Palestina Gugur Saat Dikejar Pasukan Israel di Tel Aviv

Saluran The Seven Hebrew Channel mengindikasikan bahwa kampanye deportasi yang diluncurkan selama dua hari terakhir terhadap pekerja Palestina yang tidak memiliki izin kerja, telah menyebabkan penangkapan sebanyak 200 penduduk Palestina sebelum dikembalikan ke Tepi Barat.