Netanyahu Janjikan Kehidupan Mewah untuk Mata-mata Israel Jonathan Pollard

PM Israel sangat menanti kedatangan mantan intelijen Amerika yang sempat beralih profesi menjadi mata-mata Zionis, Jonathan Pollard, di Tel Aviv. Ia juga menjanjikannya kehidupan mewah serta pengobatan bertaraf internasional untuk sang istri yang sedang sakit.

BY Edited Thu,26 Nov 2020,11:16 AM

Tel Aviv, SPNA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Rabu (25/11/2020), menjanjikan kehidupan layak untuk mantan intelijen Amerika yang pernah berkhianat menjadi mata-mata Israel, Jonathan Pollard, saat nanti tiba di Tel Aviv. PM dengan sapaan akrab Bibi itu juga berjanji akan menanggung biaya pengobatan istri Pollard, dengan palayanan dokter terbaik di dunia.

Pernyataan itu disampaikan beberapa waktu setelah Pollard dilaporkan telah menghabiskan masa tahanan rumahnya beberapa waktu lalu.

Dalam sebuah video pernyataan, Netanyahu mengatakan bahwa Israel menunggu dengan suka cita kepulangan Pollard ke Israel, meski dalam kondisi pandemi seperti ini.

Pollard disebutkan akan pulang ke Israel, namun belum diketahui kapan kepulangan itu akan berlangsung.

Mantan analis intelijen Amerika yang pernah berkhianat untuk kepentingan Zionis itu akhirnya dipersilahkan melakukan perjalanan ke Israel. Keputusan itu menyusul berakhirnya masa tahanan bersyarat yang ia jalani selama lima tahun terakhir.

Setelah menghabiskan masa tahanan selama 30 tahun di penjara Amerika, Jonathan tidak diperbolehkan melakukan perjalanan luar negeri selama lima tahun. Padahal masa tahanannya telah habis pada 20 November 2015 lalu.

Dari Kementerian Hakim As diketahui bahwa Pollard telah mengahabiskan masa larangan perjalanannya yang berlangsung lima tahun itu. ini artinya ia telah dibolehkan untuk pulang ke Israel yang merupakan negara keduanya setelah Amerika Serikat.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ia akan kembali melawan Undang-Undang," tulis Kementerian dalam laporannya.

Pollard ditangkap di Washington pada tahun 1985 dengan vonis hukuman seumur hidup. Namun lima tahun lalu ia berhasil memperoleh pembebasan bersyarat.

Selama menjalankan masa pembebasan bersyarat, Pollard selalu berada dalam jangkauan GPS keamanan Amerika. Ia bahkan tidak dibolekan meninggalkan rumah di malam hari.

(T.HN/S: Ramallah)

leave a reply
Posting terakhir

Cegah Corona, Resor Mewah di Jalur Gaza Disulap  Jadi Lokasi Karantina

Perwakilan Padico Holding untuk Palestina, Majid Ilyan kepada Maannews (15/04) menjelaskan  bahwa  Ketua Dewan Direksi Bashar Al Masri dan Subaih Al Masri memberikan intsruksi untuk menjadikan Blue Beach sebagai pusat karantina warga yang kembali ke Gaza. "Kami akan terus membantu warga Palestina melewati masa-masa sulit," tegasnya.