Teheran, SPNA – Media Iran melaporkan pada Jumat (27/11) bahwa seorang ilmuwan nuklir Iran telah dibunuh di wilayah Absard Damavand di Teheran. Pria bersenjata menembak ilmuwan Muhsen Fakhrizadeh di pintu masuk ke distrik Absard Damavand di Teheran, dan membunuhnya.
Pembunuhan ilmunan nuklir ini terjadi melalui serangkaian berondongan peluru dan ledakan bom di mobil. Pegawal pribadi Fakhrizadeh sempat bentrok dengan kelompok pelaku pembunuhan tersebut. Insiden ini setidaknya menyebabkan tiga atau empat orang terbunuh, yang diyakini sebagai pelaku operasi.
Media Iran menyebutkan bahwa Fakhrizadeh adalah seorang ilmuan kelas satu di bidang penelitian ilmiah Iran dan masuk dalam daftar sanksi internasional. Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, pada tahun 2018, menyebut nama Fakhrizadeh sebagai target pembunuhan. Media Israel juga melaporkan bahwa rencana sebelumnya untuk membunuh Fakhrizadeh telah gagal.
“Pembunuhan ilmuwan nuklir adalah contoh paling menonjol dari konfrontasi kekerasan yang dilakukan oleh rezim hegemonik untuk mencegah kita mengakses ilmu pengetahuan modern,” sebut Komandan Pengawal Revolusi Iran, Hussein Salami.
Kementerian Pertahanan Iran mengkonfirmasi pembunuhan Kepala Pusat Riset dan Teknologi di kementerian tersebut, Muhsen Fakhrizadeh, dalam operasi pembunuhan, yang digambarkannya sebagai aksi nyata terorisme.
“Selama bentrokan antara tim keamanan dengan teroris, Muhsen Fakhrizadeh terluka parah dan dibawa ke rumah sakit. Namun, sayangnya tim medis tidak berhasil menyelamatkannya.” Kata sumber dari Kementerian Pertahanan Iran.
(T.NA/S: RT Arabic)
