Maher Al-Akhras Dibebaskan Setelah Mogok Makan Selama 103 Hari

Asosiasi Tahanan Palestina menegaskan bahwa Al-Akhras memperoleh kebebasannya berkat ketabahan dan keberaniannya melawan kebijakan penahanan administratif sistematis yang merupakan kebijakan paling berbahaya Israel terhadap Palestina. Disebutkan bahwa kebijakan tersebut mempengaruhi ribuan warga Palestina selama bertahun-tahun, dan hingga saat ini otoritas Israel masih menahan sekitar 350 tahanan administratif, termasuk tga tahanan wanita.

BY Edited Sat,28 Nov 2020,09:56 AM

Rehovot, SPNA - Otoritas Israel akhirnya membebaskan tahanan Palestina Maher Al-Akhras, Kamis (26/11/2020), setelah ia melakukan mogok makan sebagai bentuk penolakan terhadap penahanan administratifnya, yang berlangsung selama 103 hari, dan diakhiri dengan kesepakatan untuk membebaskannya.

Asosiasi Tahanan Palestina mengatakan bahwa al-Akhras, lelaki berusia 49 tahun dari kota Silat al-Dhahr di Jenin, memulai aksi mogok makannya sejak tanggal penangkapannya pada 27 Juli 2020, dan kemudian dipindahkan ke penahanan administratif untuk jangka waktu empat bulan.

Asosiasi tersebut menambahkan bahwa selama perjuangannya, Al-Akhras menghadapi penolakan keras dari pihak otoritas Israel. Mereka tak mempedulikan situasi kesehatan kritis yang ia alami, serta semua seruan yang dibuat oleh lembaga HAM internasional dan Palestina untuk membebaskannya.

Ia kemudian ditahan di Rumah Sakit Kaplan Israel, dari awal September lalu sampai dibebaskan.

Lembaga tersebut juga menegaskan bahwa Al-Akhras memperoleh kebebasannya berkat ketabahan dan keberaniannya melawan kebijakan penahanan administratif sistematis yang merupakan kebijakan paling berbahaya Israel terhadap Palestina. Disebutkan bahwa kebijakan tersebut mempengaruhi ribuan warga Palestina selama bertahun-tahun, dan hingga saat ini otoritas Israel masih menahan sekitar 350 tahanan administratif, termasuk tiga  tahanan wanita.

(T.NA/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir