Aqaba, SPNA – Raja Yordania Abdullah II pada Ahad (29/11/2020), menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Aqaba, guna membahas perkembangan terkait masalah Palestina, dalam kerangka koordinasi dan konsultasi berkelanjutan antara kedua pemerintahan.
Dalam pertemuan tersebut, raja menekankan perlunya mengintensifkan upaya internasional untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng serta mengakhiri konflik Palestina-Israel, berdasarkan solusi dua negara.
Dia menekankan bahwa Yordania akan selalu berdiri dengan semua upaya dan kemampuannya di sisi Palestina demi mencapai hak-hak mereka yang adil dan sah serta mendirikan negara Palestina yang merdeka, layak dan berdaulat, sesuai dengan batas negara 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Dia juga menekankan perlunya mempertahankan status hukum dan sejarah di Yerusalem, menekankan penolakan Kerajaan Yordania terhadap semua tindakan sepihak yang bertujuan untuk mengubah identitas kota dan kesuciannya, termasuk upaya untuk membagi waktu atau ruang dari Masjid Al-Aqsa yang diberkati.
Raja Abdullah II menegaskan kembali bahwa Yordania akan terus memainkan peran historis dan religiusnya dalam melindungi situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem, sebagai penerus wasiat Hasyimiah atas tempat-tempat suci tersebut.
Presiden Palestina menghargai posisi Yordania yang konsisten dan jelas, di bawah kepemimpinan Raja Abdullah II, dalam membela hak-hak rakyat Palestina dan mendukung tujuan mereka yang berasaskan keadilan.
Dalam hal ini, Presiden Palestina menegaskan bahwa sikap suportif raja dan penekanannya yang berkelanjutan pada sentralitas perjuangan Palestina, dan pentingnya terus berjuang untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif; mengkonfirmasi kedalaman hubungan antara dua kepemimpinan dan kedua bangsa.
Raja Yordania dan Presiden Abbas menekankan perlunya menyediakan semua sarana pendukung untuk menopang geliat Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB Untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), demi memastikan terjaminnya layanan pendidikan, kesehatan dan bantuan kepada para pengungsi, sesuai dengan mandat PBB.
Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan koordinasi dan konsultasi tentang berbagai masalah, dengan cara yang memenuhi harapan dan aspirasi saudara-saudara Palestina dalam mencapai hak-hak mereka.
(T.NA/S: RT Arabic)