Otoritas Kesehatan Yordania Pastikan Vaksin Corona Aman dan Bebas Efek Samping

Otoritas Kesehatan Yordania meyakinkan warga bahwa vaksin Corona yang ditawarkan efektif dan tidak menimbulkan efek samping.

BY Edited Sun,06 Dec 2020,09:28 AM

Amman, SPNA - Kepala Penanganan Corona Yordania, Wail Hijanieh, hari ini, Minggu (06/12/2020), mengatakan bahwa vaksin corona yang akan sampai ke tangan mereka, aman dan bebas dari efek samping.

Dalam wawancara di stasiun televisi Al-Mamlaka, Al-Hijaniyeh menuturkan bahwa meskipun terdapat gejala, pengaruhnya tidak akan terlalu besar.

Dia mengindikasikan bahwa Yordania sedang berusaha mendapatkan vaksin beberapa pihak, termasuk perusahaan Pfizer dan koalisi COVAX.

Dia juga membenarkan bahwa telah melakukan kontak dengan sejumlah perusahaan lain, berharap dapat memproduksi vaksin dan mendistribusikannya ke seluruh dunia dalam beberapa hari mendatang.

Al-Hijaniyeh  menjelaskan, Kemenkes menetapkan berbagai kemungkinan untuk semua skenario, terkait jenis vaksin, pusat distribusi, dan siapa yang akan mengambil vaksin terlebih dahulu.

Dari media Yordania, Royanews.tv, pertengahan bulan lalu Otoritas Kesehatan mengumumkan  bahwa vaksin virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina tersebut akan mendarat di Amman, awal tahun nanti. Sampai vaksin tersebut didapatkan, warga diharapkan terus menaati protokoler kesehatan.

Dikutip dari Worldometers, total korban corona di dunia sampai hari ini berjumlah, 66.855.796 orang. Termasuk 1.534.553 orang di antaranya meninggal dunia.

(T.HN/S: Arabic.Rt)

leave a reply
Posting terakhir

Kemenkes pastikan Palestina bebas corona

Kementerian Kesehatan Palestina menepis kabar mulai tersebarnya virus mematikan corona di Palestina. Menteri Kesehatan menegaskan bahwa Palestina untuk saat ini masih seratus persen aman.

Otoritas Kesehatan Israel Beri Lisensi untuk Vaksin Moderna

Untuk menahan gelombang infeksi virus Corona, Otoritas Kesehatan Israel berikan izin kepada perusahaan Moderna guna memasarkan vaksin mereka di negara Yahudi tersebut. Dalam laporan Kemenkes terakhir, Israel mencatat 7.518 kasus terbaru dalam 24 jam.