Kaleidoskop 2020: Anak-anak Palestina yang Gugur di Tangan Pasukan Israel

Anak-anak menjadi kelompok yang sangat rentan terdampak dalam konflik berkepanjangan antara Palestina dengan negara pendudukan Israel

BY Edited Tue,29 Dec 2020,02:55 PM

SPNA – Gaza, Anak-anak Palestina menjadi kelompok yang sangat rentan terdampak dalam konflik berkepanjangan dengan negara pendudukan Israel. Penangkapan, bahkan pembunuhan, kerap dilakukan tentara pendudukan terhadap mereka. Hingga November 2020, Kelompok Tahanan Palestina merilis laporan yang menunjukkan, dari sekita 4.500 tahanan Palestina di penjara Israel, 170 di antaranya adalah anak-anak.

Tahun 2020 juga mencatat delapan anak Palestina meregang nyawa di tangan pasukan pendudukan Israel.

Januari

21 Januari, Pasukan Pendudukan menembak mati tiga warga Palestina yang melintasi pagar pembatas dari Gaza ke Israel. Dua dari mereka adalah remaja berusia 17 dan 18 tahun. Jasad mereka ditahan oleh otoritas Israel.

31 Januari, remaja laki-laki Palestina berusia 14 tahun meninggal setelah mengalami luka serius. Sebelumnya, dalam aksi Great March Return (GMR) pada 10 November 2019, pasukan pendudukan Israel memukuli kepala remaja tersebut dengan tabung gas air mata. Kematiannya menambah jumlah korban jiwa dalam GMR sejak dimulai pada 31 Maret 2018.

Februari

15 Februari, Remaja asal Hebron, Muhammad Salman To'meh al-Hadad (17 tahun) diitembak dan terbunuh oleh tentara Israel dalam bentrokan di lingkungan Bab a-Zawiya.

Maret

11 Maret, Muhammad 'Abd al-Karim Ghasab Hamayel (15 tahun) gugur setelah peluru tentara pendudukan menembus kepalanya. Ia gugur dalam aksi protes di situs arkeolog al-'Urmah, sebelah Beita, Distrik Nablus.

Mei

13 Mei, peluru kaliber 0,22 dari seorang penemak jitu menembus kepala Zeid Fadel Muhammad Qeisiyah (17 tahun) dari jarak 100 meter. Ia tertemba saat berdiri di atap rumahnya, di Kamp al-Fawwar, Distrik Hebron, menyaksikan tentara yang memasuki kamp pengungsian.

Agustus

20 Agustus, setelah sehari sebelumnya terluka akibat peluru tajam pasukan pendudukan, Muhammad Damer Hamdan Matar (16 tahun) akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Penduduk Distrik Deir Abu Mash'al, Ramallah dan al-Bira ini ditembak dan terluka oleh tentara yang sedang menyergap, ketika ia mencoba menyalakan balon gas di Route 465 bersama dua pemuda lainnya.

Oktober

24 Oktober, Amer Abdel-Rahim Snobar (16 tahun). Snobar dieksekusi pasukan pendudukan di dekat desa Turmus'ayya, timur laut Ramallah. Saat itu Snobar sedang membantu temannya memindahkan mobilnya yang rusak pada pukul 10 malam, sebelum akhirnya pasukan pendudukan datang di tempat kejadian. Pasukan pendudukan mengelilingi dan memeriksanya, lalu memukul dan membunuhnya. Snobar kemudian dipindahkan dengan ambulans ke rumah sakit Ramallah di mana dia dinyatakan meninggal. Sementara temannya berhasil melarikan diri dengan bersembunyi di antara pepohonan dan menyaksikan pembunuhan tersebut.

Desember

4 Desember, Ali Aiman Nashr Abu Aliya (13 tahun). Sebutir peluru menembus perutnya saat bentrokan antara pasukan pendudukan dan warga terjadi di Distrik Al-Mughayyir, Ramallah.

22 Desember, pasukan pendudukan mengekar seorang remaja Palestina berusia 17 tahun di di Bab Huta, Masjid Al-Aqsa Al-Mubarak. Mereka kemudia melepaskan tembakan bertubi-tubi hingga remaja tersebut gugur.

(RA/SPNA)

leave a reply
Posting terakhir