Bentrok Dengan Militer Israel, Puluhan Warga Isawiyah Jadi Korban Gas Air Mata

Puluhan warga Distrik Isawiyah mengalami sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan militer Israel. Warga berusaha menghalau militer zionis yang ingin memperluas permukiman ilegal.

BY Edited Thu,07 Jan 2021,11:12 AM

Yerusalem, SPNA - Puluhan warga Palestina, Rabu (06/01/2021), mengalami sesak nafas akibat terkena gas air mata yang ditembakkan oleh militer Israel. Bentrokan antara warga dan militer Israel itu berlangsung di Distrik Isawiyah, Yerusalem.

Media lokal menyebutkan bahwa militer Israel menyerang permukiman warga dengan gas air mata dan bom suara. Kejahatan militer Israel seperti ini terhadap warga Isawiyah sudah biasa terjadi setiap hari.

Israel sengaja menekan warga yang tinggal di wilayah itu agar mereka pindah dan Israel dapat memanfaatkan lahan tersebut untuk dibangunkan permukiman ilegal.

Dikutip dari Palinfo.com. sejak setahun terakhir, penderitaan warga Isawiyah terus bertambah. Otoritas Yahudi terus melakukan berbagai cara untuk menekan warga.

Termasuk dengan pemberlakuan pajak dan denda bagi mereka yang meninggalkan rumah lebih dari 100 meter, selama pandemi berlangsung.

Distrik Isawiyah terletak di arah Timur Laut dari Masjid Al-Aqsa. Luas distrik tersebut kian menciut akibat pencaplokan Israel. Permukiman warga yang dulunya memiliki luas 12.500 km pada tahun 1967 itu, kini hanya tersisa 2.400 km.

(T.HN/S: Palinfo.com)

leave a reply
Posting terakhir

Warga Palestina Gaza olah jerigen jadi masker anti gas air mata

Masker anti gas air mata warga Palestina menarik perhatian pengamat politik Israel. Meski tidak cukup kuat untuk membendung peluru tajam Israel, masker tersebut palling tidak dapat menjadi solusi gas air mata yang biasa digunakan Israel untuk menyerang demonstran Gaza.

'Merusak': efek gas air mata Israel terhadap warga Palestina

Pusat Hak Asasi Manusia Universitas California di Berkeley baru-baru ini melaporkan bahwa pasukan keamanan Israel telah melakukan penggunaan "gas" yang meluas, "sering" dan "sembarangan" terhadap pengungsi Palestina di kamp pengungsi Aida dekat Bethlehem.