Yerusalem, SPNA - Kementerian Luar Negeri Palestina, Senin (18/01/2021), menegaskan kegagalan dan kebijakan standar ganda masyarakat internasional . Menurut Kementerian tersebut, standar ganda yang berkaitan dengan masalah internasional telah mendorong pendudukan Israel untuk tetap bertahan dalam kejahatan dan pelanggaran terhadap Palestina.

Kementerian Luar Negeri menekankan perlunya komunitas internasional memikul tanggung jawab dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghentikan kejahatan dan pelanggaran pendudukan Israel di wilayah Palestina yang dianeksasi.

Kementerian Luar Negeri juga memaparkan kejadian terbaru yang saat ini rutin terjadi berupa penyerbuan pemukim Israel ke wilayah perkampungan dan lahan pertanian milik penduduk Palestina. Seperti, yang baru-baru ini terjadi desa Madama di selatan Nablus dan serangan pemukim Israel terhadap seorang gadis Palestina yang sampai melukai kepalanya.

Kementerian mengindikasikan bahwa praktik pendudukan brutal Israel terhadap penduduk Palestina, tanah, dan properti mereka terus mengalami peningkatan setiap hari. Praktik ini dilakukan dengan tujuan melaksanakan rencana kolonialisasi dan merebut lebih banyak tanah Palestina. Praktik brutal ini kerap dilakukan melalui pembongkaran rumah, perusakan lahan pertanian, fasilitas, serta serangan terhadap masjid, gereja, dan fasilitas pendidikan di Palestina.

B'Tselem, Pusat Informasi Israel untuk Hak Asasi Manusia, melaporkan bahwa sepanjang tahun 2020 saja, pasukan pendudukan Israel telah menyerang desa dan kota Palestina setidaknya sebanyak 3.000, serta menerobos secara paksa tidak kurang dari 2.480 rumah. Menurut laporan B'Tselem, selama tahun 2020, otoritas pendudukan Israel telah menghancurkan 456 bangunan untuk keperluan non-pemukiman, termasuk fasilitas dan instalasi kemanusiaan penting seperti jaringan air dan listrik.

(T.NA/S: SANA)