Israel: Kami Berencana Serang Proyek Nuklir Iran

Kepala Staf Tentara Pendudukan mengatakan bahwa kembali ke perjanjian nuklir dengan Iran adalah hal yang buruk. Ia menekankan bahwa telah menginstruksikan tentara untuk mempersiapkan beberapa rencana untuk menggagalkan proyek nuklir Iran.

BY Edited Wed,27 Jan 2021,01:45 PM

Tel Aviv, SPNA - Kepala Staf Tentara Pendudukan, Aviv Kochavi pada Selasa (26/01/2021), mengungkapkan bahwa Israel tengah menyiapkan rencana untuk menyerang proyek nuklir Iran, sebelum proyek tersebut selesai.

Selama pidatonya di Konferensi Institut Studi Keamanan Nasional, Kohavi mengatakan bahwa kembali ke perjanjian nuklir dengan Iran adalah hal yang buruk. Ia menekankan bahwa telah menginstruksikan tentara untuk mempersiapkan beberapa rencana untuk menggagalkan proyek nuklir Iran.

Kochavi juga berbicara tentang skenario untuk perang berikutnya, baik dari utara atau selatan, dengan mengatakan, “Sejumlah besar roket akan jatuh ke Israel”.

Ia menyatakan bahwa pihak militer telah menyiapkan rencana serangan balik yang terdiri dari penyerangan ke semua tempat yang berisi senjata dan rudal, baik di tempat terbuka maupun di dalam gedung.

“Menargetkan peluncur roket, apakah itu di dalam rumah atau desa, akan mencegah penargetan rumah di Israel, dan dengan demikian kami akan melindungi lusinan orang. Ini adalah tugas kami untuk menyerang tempat tersebut. Ini adalah kewajiban kami, tugas untuk menyerang puluhan dan ratusan peluncur roket yang tersebar di daerah tersebut,” tambah Kochavi.

Ia mengungkapkan bahwa menggunakan kesempatan dalam Konferensi Institut Studi Keamanan Nasional, untuk mengiri pesan kepada warga Israel dan menyebutkan bahwa perang berikutnya akan mencakup jatuhnya sejumlah besar roket dan rudal di kawasan Israel.

“Sebagai balasan atas ancaman ini, kami akan menyerang objek paling kejam yang akan mencakup serangan rudal dan senjata, baik itu bersada di area terbuka, dekat perumahan atau di dalam gedung,” sebut Kochavi.

Ia berbicara tentang situasi negara Israel dan organisasi di kawasan tersebut dengan mengatakan, “Musuh kita hidup dalam tahapan terburuk, entah karena kondisi ekonomi atau Corona dan kurangnya kepercayaan pada sistem mereka,” tambah Kochavi.

(T.NA/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir