Sana’a, SPNA - Kelompok Houthi Ansar Allah, pada Sabtu (6/2/2021), mengungkapkan bahwa mereka menilai pengumuman pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru, Joe Biden, untuk menghapus nama kelompok Houthi dari daftar terorisme AS, merupakan langkah maju dalam mencapai perdamaian di Yaman.
“Klarifikasi penghapusan ini merupakan langkah maju menuju perdamaian, karena jika pemerintahan ingin mencapai perdamaian, utusan yang diutus Biden harus bergerak, dan jika ingin bergerak, ia harus bertindak dengan semua pihak,” ungkap Abdullah Hajar, penasihat kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi.
Hajar mengatakan bahwa pemerintahan AS yang baru memulai dengan niat baik dan hal ini merupakan langkah inisiatif yang baik.
“Namun, kredibilitas keputusan ini tidak akan tercapai kecuali jika nanti terbukti dalam kenyataan dan hasilnya dirasakan oleh orang-orang Yaman dengan mencabut blokade dan menghentikan peperangang,” tambah Abdullah Hajar.
Pada Jumat, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa mereka telah secara resmi memberi tahu Kongres tentang niat Menteri Luar Negeri, Anthony Blinken, untuk menghapus nama Ansarullah, Kelompok Houthi, dan para pemimpinnya dari daftar terorisme.
Langkah yang akan segera berlaku ini diungkapkan sehari setelah Joe Biden mengumumkan berakhirnya dukungan AS untuk operasi ofensif yang diluncurkan oleh koalisi Arab pimpinan Arab Saudi di wilayah Yaman, serta setelah penunjukan diplomat Timothy Lenderking, sebagai utusan Amerika di Yaman.
Perang yang telah berkecamuk di Yaman selama 6 tahun ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang menjadi pengungsi, hingga menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk di dunia, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(T.NA/S: RT Arabic)