Foto Dari Citra Satelit, Israel Diam-diam Membangun Fasilitas Nuklir Terbesar

Sebuah foto yang dipublikasi The Associated Press dari citra satelit menunjukan bahwa Pemerintah Israel membangun fasilitas nuklir rahasia terbesar sejak  beberapa dekade

BY Edited Sat,27 Feb 2021,12:26 PM

Tel Aviv, SPNA – Sebuah foto yang dipublikasi The Associated Press dari citra satelit menunjukan bahwa Pemerintah Israel membangun fasilitas nuklir rahasia terbesar sejak  beberapa dekade terakhir.

Gambar satelit diambil pada hari Senin lalu oleh Planet Labs Inc menyusul permintaan dari Asociated Press. Foto tersebut yang memberikan pandangan paling jelas tentang aktivitas tersebut.

Berdasarkan hasil analisa, Israel melakukan penggalian dengan lebar seukuran stadium sepakbola untuk fasilitas yang ditaksir memiliki beberapa lantai tersebut. 

Melalui foto tersebut terlihat para pekerja menggali lubang sedalam 150 meter dan lebar 60 meter. Sebuah parit juga terlihat  sepanjang 330 meter membentang di dekat penggalian.

Gambar lain dari Planet Labs menunjukkan penggalian di dekat reaktor dimulai pada awal 2019 dan telah berlangsung perlahan sejak saat itu.

Terletak hanya beberapa meter dari Pusat Penelitian Nuklir Shimon Peres di Negev,  fasilitas ini diduga merupakan laboratorium nuklir bawah tanah yang sudah berusia puluhan tahun serta berfungsi untuk membuat senjata nuklir. Sayangnya belum ada keterangan jelas terkait alasan pembangunan fasilitas tersebut.  

“Di bawah kebijakan ambiguitas nuklirnya, Israel tidak membenarkan atau menyangkal memiliki senjata nuklir. Israel juga merupakan salah satu dari empat negara yang tidak bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi, sebuah perjanjian internasional yang penting dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran senjata nuklir, “seperti dikutip Rt Arabic, Jum’at (27/02).

Konstruksi dilakukan di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang justru melayangkan kritikan tajam terhadap program nuklir Iran di bawah pengawasan PBB, tidak bebas seperti Israel.

Daryl G. Kimball, Direktur eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata yang berbasis di Washington meminta kepada Tel Aviv untuk memberikan penjelasan terkait hal ini.

“Apa yang dilakukan Israel di laboratorium rahasia ini harus diungkap ke publik karena dunia berhak untuk tahu”, tegasnya.

Dengan bantuan Prancis, Israel diam-diam mulai membangun situs nuklir pada akhir 1950-an di gurun kosong dekat Dimona, sebuah kota yang terletak sekitar 90 kilometer selatan Al-Quds.

Mereka dengan menyangkal tujuan militer di sana selama bertahun-tahun dari Amerika Serikat yang sekarang menjadi sekutu utama Israel. Tel Aviv bahkan menyebutnya lokasi itu sebagai pabrik tekstil.

Dengan plutonium dari Dimona, Israel secara luas diyakini menjadi satu dari sembilan negara bersenjata nuklir di dunia.  

Belum jelas berapa banyak senjata yang dimiliki karena masih dirahasiakan, namun beberapa analis memperkirakan Israel memiliki 80 bom nuklir.

Akhir 2020 lalu Majelis Umum PBB dengan dukungan 153 negara menyerukan Israel untuk menyerahkan kepemilikan senjata nuklir sebagai langkah membangun kepercayaan antar negara di kawasan serta menjamin keamanan dan perdamaian.

 (T.RS/S:RtArabic)

leave a reply