Beirut, SPNA - Anggota Parlemen Lebanon Inayah Izzuddin pada Ahad (28/02/2021), mengungkapkan bahwa jumlah minyak yang menyebar di pantai selatan Lebanon sebagai efek dari bencana lingkungan Israel terhadap mereka, diperkirakan mencapai 2 ton.

Menurutnya, proses pembersihan minyak ini akan berjalan sulit dan berat, dan membutuhkan tindak lanjut dan kerjasama antara pemerintah kota, komunitas kepanduan, organisasi sipil, lingkungan, lokal, nasional bahkan internasional, dengan harapan dapat diselesaikan dalam waktu 15 hari.

Anggota parlemen tersebut juga menjelaskan bahwa proses pembersihan tersebut membutuhkan banyak perlengkapan dam peralatan, setidaknya pakaian pelindung untuk tim kerja, dan tas untuk mengumpulkan dan mengemas bahan yang terkontaminasi.

Ia menekankan bahwa PPB harus turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Selain  pasukan UNIFIL dan IUCN yang telah berdatangan sebelumnya, dia juga menegaskan perlunya partisipasi para relawan sebagai tenaga tambahan untuk mengakhiri bencana terkait secepat mungkin.

Dua pekan sebelumnya, Israel menemukan tumpahan minyak misterius dengan butiran tar tebal di lebih dari 161 kilometer dari garis pantai Mediterania Israel.

Menurut Badan Keamanan Maritim Eropa, tumpahan minyak yang disebut sebagai salah satu bencana ekologi paling serius yang pernah ditemui di Israel tersebut kemungkinan besar berasal dari sekitar 50 kilometer di lepas pantai Israel, namun penyebab pasti dan pelaku penumpahan sampai saat ini masih belum teridentifikasi.

Setiap harinya ribuan relawan dan tentara berkumpul di pantai Israel untuk memnbersihkan gumpalan tar yang lengket dan hitam tersebut, yang juga tersapu oleh gelombang ke pantai selatan Lebanon.

(T.NA/S: RT Arabic)