Ankara, SPNA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Senin (01/03/2021), mengatakan bahwa negara-negara Barat selalu memakai standar ganda dalam hal yang berkaitan dengan komunitas Muslim yang tinggal di negara mereka.
Dalam pernyataannya pasca pertemuan dengan para kabinet negara di Ankara, Erdogan menekankan bahwa rasisme budaya telah berubah menjadi rasisme institusional di banyak negara Eropa, terutama Prancis.
Erdogan mengutuk keras semua tindakan dan pelecehan terhadap Muslim di Eropa.
Dia menjelaskan, "Beberapa negara Barat telah melakukan kampanye melawan Muslim, menargetkan asosiasi dan wakaf milik mereka, dan kami menjadi terbiasa mendengar berita ini."
Presiden Turki mengindikasikan bahwa lebih dari 900 tindakan (diskriminatif) dilakukan terhadap Muslim yang tinggal di negara-negara Barat, dan lebih dari 120 kampanye menentang masjid di kota-kota kecil dan ibu kota Eropa.
Dalam kontek lain, Erdogan mengatakan bahwa Turki sedang menyusun konstitusi sipil baru bagi negara dengan melibatkan berbagai pihak.
(T.HN/S: Trtarabic)