OCHA: Dalam 2 Pekan, Israel Hancurkan 35 Bangunan Palestina, Menyebabkan 98 Orang Mengungsi

Dalam laporan Perlindungan Warga Sipil, yang diluncurkan setiap dua pekan, OCHA merincikan sejumlah pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina Tepi Barat dan Yerusalem.

BY Edited Sun,07 Mar 2021,10:16 AM

Yerusalem, SPNA - Berdalih tidak memiliki izin mendirikan bangunan, Israel menghancurkan atau menyita 35 bangunan milik warga Palestina di wilayah pendudukan dalam periode antara 16 Februari hingga 1 Maret 2021. Penyitaan ini menyebabkan 98 orang terusir, 53 di antaranya adalah anak-anak. Selain itu, berdampak pula pada sekitar 60 orang lainnya, menurut laporan yang dilansir Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Jumat (05/03/2021).

Dikatakan dalam laporan Perlindungan Warga Sipil dua mingguannya bahwa pada 22 Februari, otoritas Israel menyita 18 bangunan tempat tinggal dan rumah ternak di Humsa - Al Bqai'a, komunitas Badui Palestina di Area C dari Lembah Yordania utara yang diduduki di Tepi Barat. Laporan ini diluncurkan sebagai tanggapan kemanusiaan terhadap pembongkaran dan penyitaan sebelumnya, di mana Israel menghancurkan 10 rumah, yang yang menampung 60 orang, termasuk 36 anak, dan mereka harus kembali mengungsi.

Masih di Area C Tepi Barat yang diduduki, satu keluarga, di kota al Khader dekat kota Bethlehem, Tepi Barat, yang beranggotakan tujuh orang, harus  mengungsi ketika rumah mereka dihancurkan. Mata pencaharian empat keluarga juga terganggu akibat pembongkaran kios sayuran di Hijra, di distrik Hebron.

Di Yerusalem Timur yang diduduki, ungkap OCHA, 28 orang mengungsi di lingkungan al-Isawiyya dan Ras al Amoud ketika tiga rumah dihancurkan oleh otoritas Israel atau 'dihancurkan sendiri' oleh pemiliknya di bawah tekanan pemerintah kota Israel di Yerusalem Barat.

Mendapatkan izin bangunan Israel di Area C Tepi Barat adalah hal mustahil. Sementara di Yerusalem Timur, membangun di tanah sendiri berarti memaksa orang Palestina untuk mengambil risiko.

Mengutip serangan oleh warga Israel, OCHA mengatakan bahwa seorang remaja berusia 17 tahun terluka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur saat orang-orang Israel berkumpul merayakan hari raya Purim Yahudi. Warga Israel juga melempari batu dan merusak beberapa mobil milik warga Palestina saat melakukan perjalanan di dekat kota tua Yerusalem dan dekat pemukiman Yitzhar di utara Tepi Barat.

Masih dalam perayaan Purim, para pemukim Israel coba memasuki rumah-rumah milik warga Palestina di kota tua hebron. Dalam tiga insiden terpisah di Ramallah, beberapa mobil warga Palestina yang di parkir dekat permukiman Shilo, dan dua truk di Ein Samiya dan Kafr Malik, dirusak.

Dalam insiden lainnya di distrik Nablus; rumah-rumah warga Palestina dilempari batu, waduk air di Asira al Qibliya dirusak, pagar yang mengitari lahan pertanian di Burin juga dirusak, tujuh domba di Jalud dicuri dan pohon zaitun di Beit Dazajn dan Qaryut dicabut.

Di Ein al Hiwa, daerah Tubas, utara Tepi Barat, seorang pengembala melaporkan bahwa sebuah kendaraan yang dikemudikan oleh pemukim Israel menabrak dan membunuh lima dombanya. Di sejumlah insiden, warga Palestina melaporkan bahwa para pemukim Israel mencoba mengambil alih lahan pertanian di Baqaa, dekat Hebron dan menyerang para pengembala di Kisan dan pemilik toko di desa Husain, dan dua kasus pencurian uang terjadi di Bethlehem.

Dalam dua pekan periode pelaporan tersebut, pasukan Israel melakukan 184 operasi pencarian dan penangkapan. Sebanyak 158 warga Palestina di Tepi Barat ditangkap. Di gubernuran Yerusalem, tercatat jumlah operasi tertinggi, 60 kasus, di mana sebagian besar terjadi di Yerusalem Timur.

(T.RA/S: Wafa)

leave a reply
Posting terakhir