Syekh Ikrama Sabri Menyeru Jemaah Muslim untuk Memperingati Isra Mi’raj di Masjid Al-Aqsa

Syekh Sabri menyeru kaum muslimin agar selalu mendukung Masjid Al-Aqsa dalam semua acara dan kegiatan. Namun ia juga menekankan perlunya menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

BY Edited Wed,10 Mar 2021,01:24 PM

Yerusalem, SPNA - Syekh Ikrama Sabri, imam dan khatib Masjid Al-Aqsa di Al-Quds, menyeru kaum muslimin agar meningkatkan kehadiran mereka di ini pada hari Kamis, 11 Maret 2021, guna memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj, sebuah momentum yang sangat bersejarah bagi kaum muslimin.

Seperti dilansir Palinfo, Senin (08/03/2021), Syekh Sabri menyeru kaum muslimin agar selalu mendukung Masjid Al-Aqsa dalam semua acara dan kegiatan. Namun ia juga menekankan perlunya menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

Syekh menggarisbawahi bahwa Isra’ Mi’raj adalah bagian dari keimanan Islam seperti yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW. Dia menyeru jemaah muslim untuk memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk sholat dan menghadiri kajian keagamaan di Masjid Al-Aqsa.

Dalam berbgai kesempatan, Sheikh Ikrima Sabri senantiasa menyeru agar semua pihak konsen dan memberikan perhatian pada isu al-Quds dengan melakukan langkah-langkah untuk melawan proyek aneksasi (perampokan dan pencurian tanah), dan untuk menghadapi proyek pemberangusan yang dihadapai oleh kota suci ini. Dia juga menyerukan agar isu al-Quds tetap menjadi prioritas utama.

Masjid Al-Aqsa sendiri sempat ditutup selama 45 hari oleh otoritas pendudukan, dengan dalih mencegah penyebaran COVID-19. Pada 12 Februari, untuk pertama kalinya ribuan kaum muslimin kembali bisa melaksanakan shalat Jumat di kawasan suci ini,

Berbagai upaya dilakukan muslimin Palestina untuk mengimbangi laju Yahudisasi di Masjid Al-Aqsa yang terus meningkat. “Subuh Luar Biasa” menjadi salah satu kampanye yang berhasil menyedot ribuan warga Palestina dari berbagai wilayah untuk hadir di masjid ini. Bahkan, meski dalam perjalanan, mereka harus menghadapi berbagai rintangan dari otoritas Israel, atau sebagian yang lain harus shalat di sisi luar pagar karena “larangan memasuki kompleks masjid” yang dikenakan pihak pendudukan atas mereka.

(T.RA/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir