Israel Membebaskan Syekh Ikrama Sabri Setelah Menahannya Beberapa Jam

Sebelum akhirnya dibebaskan, Syekh Ikrama Sabri mengatakan bahwa alasannya penangkapannya “sepele”, yaitu karena beliau akan ambil bagian dalam perayaan Isra Mi’raj di Bab ar-Rahma, Yerusalem.

BY Edited Thu,11 Mar 2021,09:04 AM

Yerusalem, SPNA - Pasukan Israel membebaskan Syekh Ikrama Sabri, khatib dan imam Masjid Al-Aqsa, beberapa jam setelah menangkapnya di rumahnya di Yerusalem Timur.

Polisi dan intelijen Israel, Rabu (10/03/2021), “mengepung rumah beliau dan meminta Syekh Sabri untuk ikut bersama mereka,” kepada Anadolu Agency, seorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan.

“Israel tidak memberikan alasan apapun atas penangkapan beliau,” tambahnya.

Berbicara kepada Anadolu Agency setelah pembebasannya, Syekh Sabri mengatakan bahwa pasukan Israel menggrebek rumahnya dan menangkapnya dengan alasan bahwa dia akan ambil bagian dalam perayaan Isra Mi’raj di kawasan Bab ar-Rahmah di Yerusalem.

Syekh mengatakan, dia dituduh melanggar keputusan pengadilan Israel yang menutup gerbang Ar-Rahmah di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Menjuluki alasan penangkapannya “sepele”, kepada petugas keamanan Syekh Sabri mengatakan bahwa di bagian manapun dari masjid, shalat dan acara-acara keagamaan masih tetap bisa dilaksanakan.

“Ini adalah posisi saya, dan intelijen Israel tidak dapat menuntut saya dengan alasan apapun yang pantas dirujuk ke pengadilan.”

Rumah mantan Mufti Agung Yerusalem ini terletak di daerah al-Suwana yang menghadap langsung ke Kota Tua Yerusalem.

Sebelumnya, otoritas Israel telah berulang kali menangkap ulama karismatik berusia 82 tahun ini. Pada Januari lalu, dia dilarang memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa selama beberapa bulan.

Pada Januari 2019, Otoritas Wakaf Yerusalem, mengumumkan pembukaan kembali Bab ar-Rahmah setelah ditutup selama 16 tahun. Sejak itu, polisi Israel telah beberapa kali mengeluarkan perintah untuk mengeluarkan jemaah dari sana.

Baru-baru ini, Syekh Sabri menunjukkan bahwa kuantitas penggrebekan oleh kelompok-kelompok Yahudi sayap kanan di kompleks suci ini telah meningkat.

Pada hari Rabu, puluhan pemukim Israel yang dikawal pasukan pendudukan memaksa masuk ke kompleks masjid, ungkap Otoritas Wakaf Yerusalem.

“Sekitar 66 pemukim menyerbu kompleks pagi ini,” tutur otoritas setempat. Salah satu dari mereka adalah Rabbi Yehuda Glick, sosok yang getol menyerukan peningkatan serangan di kompleks tersebut.

Sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim memasuki kompleks suci itu setiap hari, kecuali di hari Jumat dan Sabtu.

Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci ketiga bagi umat islam. Orang-orang Yahudi menyebut kawasan ini sebagai Temple Mount, mengkalimnya sebagai situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem, di mana Al-Aqsa berdiri, dalam perang Arab_Israel 1967. Negara penjajah ini kemudian mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam tindakan yang tidak pernah diakui secara internasional.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir