Tehran, SPNA - Media lokal Iran, Minggu (14/03/2021), mengutip dari pernyataan Menteri Dalam Negeri, Abd Ar-Ridha Rahmani Fadhli, melaporkan bahwa lebih dari satu juta warga kehilangan pekerjaannya akibat COVID-19.
"Dampak ekonomi dari pandemi begitu parah dan mengakibatkan lebih dari satu juta orang kehilangan pekerjaan," ucapnya.
Pembatasan gerak yang diterapkan pemerintah untuk melawan gelombang infkesi corona, berdampak langsung terhadap sektor pariwisata, pengusaha kuliner, pemilik hotel dan salon tata rambut.
Selain covid-19 Kondisi Iran juga diperparah dengan adanya blokade ekonomi Ameria sejak tahun 2018. Awalnya Iran masih sanggup bertahan, namun kondisi kemudian menjadi porak poranda seiring datangnya COVID-19.
Sampai saat ini Iran baru sanggup mengimpor 1,3 juta dosis vaksin COVID-19, dari Cina, Rusia dan India. Jumlah yang hanya cukup untuk tenaga medis dan mereka yang pekerjaannya mengharuskan kontak lansung dengan pasien COVID-19.
Meski angka infeksi sejak lima bulan terakhir mengalami penurunan akibat pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah, namun sampai saat ini Iran masih terus mencatat 80 hingga 100 angka kematian setiap harinya. Dari total infeksi harian lebih dari 7.000 kasus.
(T.HN/S: Aawsat.Com)