Buka Peluang Kerja Bagi 20.000 Warga Palestina, Pemerintah Turki Resmikan Zona Industri di Jenin

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan awal Maret lalu mengumumkan pembangunan zona Industri Turki di Jenin, Palestina sebagai zona industri pertama di luar negara.

BY Edited Sun,28 Mar 2021,01:47 PM

Jenin, SPNA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan awal Maret lalu mengumumkan pembangunan zona Industri Turki di Jenin, Palestina sebagai zona industri pertama di luar negara.

Menteri Perekonomian Palestina Khalid Al-Asily, dalam konferensi pers, Sabtu (27/03) menyatakan bahwa Palestina sudah lama menunggu pembangunan proyek  tersebut yang diharapkan dapat  menciptakan ribuan peluang kerja bagi warga lokal, Palinfo melaporkan.

Pemerintah Turki dilaporkan akan mengucurkan dana sebesar 10 Juta Dolar guna mendukung infrastruktur di lokasi serta membawa pabrik Turki untuk beroperasi di Jenin.

“Palestina dan Turki menandatangani kesepakatan operasional pabrik Turki di zona industri Jenin. Hal ini bertujuan untuk menciptakan produksi Palestina lalu mengekspornya keluar negeri, ‘’ terang Al-Asily.

Menurutnya peran industri Turki akan memberikan dampak positif terhadap proyek ekspor produksi Palestina serta meningkatkan neraca dagang ditambah membuka peluang kerja bagi 5000 warga Palestina secara langsung, dan 15.000 peluang kerja secara tidak langsung.

Sebelumnya Union of Chambers and Commodity Exchanges of Turkey (TOBB) telah memperoleh izin oeprasi untuk membangun zona industry di Jenin.

Sementara Perusahaan konstruksi Turki, Alke,  yang bertugas dalam pembangunan infrastruktur proyek di Jenin menyatakan bahwa pembangunan dilakukan dengan cepat dimana hal-hal yang menghambat jalannya program tersebut selama bertahun-tahun telah diselesaikan.

Disamping dukungan Turki, Pemerintah Jerman melalui Bank Pembangunan Jerman (KFW) juga akan mengalokasikan 18 Juta Euro untuk proyek yang kemudian dikelola oleh Otoritas Perindustrian Turki.

Proyek zona industri di Jenin telah dimulai sejak tahun 1999, namun kandas beberapa kali akibat rintangan dari pihak Israel. Hal ini karena zona industri tersebut berdampingan dengan tembok apartheid Israel di wilayah Marj Ibnu Amir dan dimulai kembali tahun lalu.

Zona yang memilki pabrik pangan, tekstil, dan pemasangan mobil di lahan dengan luas 110 hektar.

Peneliti sejarah Jenin Muhammad Khalaf menerangakn bahwa Presiden Erdogan adalah pembaca sejarah yang baik. Dia memberikan perhatian kepada wilayah yang telah mendukung Kekaisaran Ottoman. Oleh karena itu, bukan kebetulan jika Presiden Erdogan tertarik dengan Provinsi Jenin.

Dalam sejarahnya, warga Jenin mengalahkan pemimpin Perancis seperti  Napoleon, Kléber dan Mélinier dalam pendudukan mereka terhadap Palestina yang saat itu dibawah kekuasaan Turki. Mereka juga memberikan pengorbanan besar dalam mempertahankan kota Acre selama pengepungan tentara Prancis, terangnya.

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir