Kementerian Dalam Negeri Irak: 82 Orang Meninggal dalam Kebakaran Rumah Sakit Baghdad

Kelalaian pihak rumah sakit dituding sebagai penyebab kebakaran tersebut, yang menurut laporan awal disebabkan oleh tabung oksigen yang meledak di bangsal rumah sakit Ibn Al-Khatib.

BY Edited Mon,26 Apr 2021,03:33 AM

Baghdad, SPNA – Kementerian dalam Negeri Irak, Ahad (25/04/2021), mengumumkan bahwa 82 orang meninggal dan 110 lainnya terluka dalam kebakaran yang terjadi di unit Intensive Care Unit (ICU) rimah sakit Baghdad yang merawan pasien COVID-19.

Kelalaian pihak rumah sakit dituding sebagai penyebab kebakaran tersebut, yang menurut laporan awal disebabkan oleh tabung oksigen yang meledak di bangsal rumah sakit Ibn Al-Khatib.

Di antara korban meninggal, setidaknya 28 orang adalah pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan dengan menggunakan vemtilator, kata Ali Al-Bayati, juru bicara Komisi Hak Asasi Manusia negara tersebut, yang menjadi lembaga semi resmi negara.

Petugas pemadam bergegas memadamkan api yang berkoba di lantau dua rumah sakit. Tim pertahanan sipil terus bekerja hingga dini hari.  

PAmbulans membawa para korban terluka. Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa setidaknya 200 orang berhasil diselamatkan dari tempat kejadian. Para dokter tampak sangat letih atas kejadian ini.

Menindaklanjuti peristiwa ini, Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi memecat direktur jenderal Departemen Kesehatan Baghdad di daerah Al-Rusafa, tempat rumah sakit itu berada. Dia juga memecat direktur Rumah Sakit Ibh Al-Khatib dan direktur teknik dan pemeliharaannya, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan.

Dalam pertemuan darurat di markas Komando Operasi Baghdad yang digelar pasca kebakaran pertama terjadi, Al-Khadhimi mengatakan kejadian itu merupakan kelalaian.

“Kelalaian dalam hal seperti itu bukan kesalahan, tapi kejahatan yang harus ditanggung oleh semua pihak yang lalai,” ujarnya. Dia memberi waktu 24 jam kepada otoritas Irak untuk mempresentasikan hasil investigasi.

Dalam pernyataannya, utusan PBB untuk Irak Jeannine Hennis-Plasschaert mengungkapkan "keterkejutan dan rasa sakit" atas insiden itu menyerukan perlunya perlindungan yang lebih kuat di rumah sakit.

{T.RA/S: Arab News)

leave a reply
Posting terakhir