Gaza, SPNA - Menteri Kesehatan Palestina, May Al-Kaila, Sabtu pagi (29/05/2021) waktu Palestina, melakukan kunjungan ke Gaza dan menyambangi pasien di Rumah Sakit Indonesia di kota tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan terima kasih kepada rakyat dan bangsa Indonesia yang telah menyumbangkan sebuah rumah sakit untuk warga Palestina di Gaza.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Indonesia yang telah membangun Rumah Sakit ini. Rumah sakit ini melayani sebanyak 450 ribu warga yang tinggal di wilayah utara," tuturnya.

Beliau juga mengecam Israel yang menargetkan lembaga Kesehatan dan rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Indonesia, selama agresi berlangsung.

"Ini merupakan Lembaga Kesehatan dan seharusnya tidak dijadikan target penyerangan,"kecamnya

Beliau juga mengajak lembaga dan masayarakat dunia untuk melindungi rumah sakit sumbangan Bangsa Indonesia tersebut.

"Sekali lagi, ini rumah sakit yang sangat penting bagi kami. Rumah sakit yang seharusnya dibela oleh masyarakat dan lembaga dunia, di bawah payung UU Internasional, nilai kemanusiaan dan Konvensi Jenewa yang terus dilanggar dan tidak dihormati oleh Israel,. Harapnya.

Dari laporan yang disampaikan Menkes, selama agresi Israel berlangsung, Rumah Sakit Indonesia telah menampung sekitar 600 warga yang menjadi korban.

Di akhir pernyataan pers, beliau mengatakan bahwa Sekor Kesehatan Gaza masih sangat membutuhkan uluran tangan dari luar.

"Tidak diragukan lagi, kami masih sangat membutuhkan dukungan, baik alat medis maupun obat-obatan. Agresi Israel telah menghabiskan semua stok yang ada. Oleh karena itu, mesti ada pasokan yang baru, agar ketersediaan obat-obatan bisa tetap terjamin," tutupnya.

Rumah Sakit Indonesia adalah rumah sakit yang dibangun dari hasil sumbangan warga Indonesia dan bertempat di Beit Lahia, Gaza Utara. Pertama kali beroperasi pada akhir tahun 2015.

(T.HN/SPNA/Nuruddin Jamal Al-Harrazin)