Singkirkan Netanyahu, Naftali Bennett Raih Kursi Perdana Menteri Israel

Naftali Bennett berhasil mengumpulkan 61 suara dari total 120 suara Knesset Israel untuk menjadi Perdana Menteri Israel. Pihak yang tersingkirkan, Benjamin Netanyahu, berjanji akan segera merebut kembali jabatan tersebut.

BY Edited Mon,14 Jun 2021,12:49 PM

Tel Aviv, SPNA - Naftali Bennett, Minggu (13/06/2021), mengucapkan sumpah konstitusi sebagai syarat terakhir sebelum ia menduduki kursi Perdana Menter Israel. Ia dilantik menjadi Perdana Menteri setelah memenangi 60 suara Knesset (Parlemen) Israel. Kemenangannya ikut mengakhiri kejayaan Netanyahu yang telah bertahan di posisi tersebut selama 12 tahun.

Setelah empat kali pemilu dalam periode dua tahun, bennett berhasil memecahkan kebuntuan politik Israel, dengan keluar sebagai pihak yang mampu membentuk kabinet baru.

Perlu diketahui, pada empat episode pemilu Israel terakhir, tidak satupun dari calon Perdana Menteri mendapatkan suara signifikan. Hal yang kemudian membuat Israel harus harus mengulang kembali pemuli untuk beberapa kali, demi mendapatkan seorang Perdana Menteri.

Setiap pemilu berlangsung, Presiden Israel biasanya memberikan kesempatkan kepada calon dengan perolehan suara tertinggi, untuk membentuk kabinet yang baru. Namun selama dua tahun terkahir tidak ada pihak yang berhasil membentuk koalisi dan merealisasikan hal tersebut.

Dalam pidato setelah pelantikan, Bennett tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu yang telah berbuat banyak untuk Israel.

Meski ia tidak menutupi fakta bahwa negara  Yahudi tersebut sudah waktunya untuk mendapatkan pemimpin yang baru yang dapat mengayomi berbagai pihak.

"Keretakan terus-menerus di negara ini, seperti yang kita lihat di menit-menit ini, keretakan yang telah mengurai benang yang menyatukan kita, yang telah melemparkan kita, akibat pemilu berulang kali, ke dalam pusaran kebencian," ucap Benneth.

Sedangkan Netanyahu tidak sepenuhnya rela dengan pelengserannya. Ia berjanji akan segera kembali dalam waktu dekat. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintahan Bennett adalah pemerintahan yang lemah dan berbahaya.

"Kita akan segera kembali," ucap Netanyahu menggunakan bahasa Inggris yang ditujukan kepada seluruh musuh politiknya, baik di dalam maupun luar negeri.

(T.HN/S: Arabic.cnn.com)

leave a reply