Kairo, SPNA - Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, pada Rabu (16/06/2021), mengatakan bahwa pemilihan pemerintah Israel yang baru merupakan urusan internal Israel. Ia menunjukkan keinginan Mesir agar Israel terus melakukan komunikasi untuk terus melanjutkan proses perdamaian dengan Palestina.
Selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Luksemburg, Sameh Shoukry menambahkan bahwa pemerintah baru Israel memiliki serangkaian kebijakan yang beragam, dan kami berharap pemerintah ini dapat mengambil keputusan sulit dan berani yang berkontribusi untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Menurut Shoukry, penyelesaian konflik Israel-Palestina dan negara-negara Timur Tengah berpotensi besar menciptakan perdamaian abadi di kawasan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mesir telah mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa Mesir bekerja sama dengan pemerintahan Israel terdahulu atau saat ini dengan hubungan bilateral yang normal antara kedua negara.
“Pemerintah Israel memikul tanggung jawab sesuai dengan kemauan politik di dalam negeri. Kami menghadapinya dengan mengajukan proses perdamaian dan untuk mencapai tujuan Palestina, yaitu pembentukan negara Palestina dan solusi dua negara dengan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina,” ungkap Sameh Shoukry, seperti dilansir dari RT Arabic.
Sampai saat ini, aksi pelanggaran terhadap hak-hak Palestina terus menerus dilakukan Israel. Mei lalu, Israel melakukan serangan dalam kompleks masjid Al-Aqsha dan juga melakukan serangan udara brutal ke Jalur Gaza yang menyebabkan lebih dua ratus penduduk Palestina tewas, dengan 67 di antaranya merupakan anak-anak. Berbagai usaha untuk menekan Tindakan kejahatan Israel dan upaya menuju perdamaian kedua negara terus dilakukan.
(T.FJ/S: RT Arabic)
