Raksasa Media Jerman Persilahkan Staf yang pro-Palestina untuk Mencari Pekerjaan Lain

Axel Springer, perusahaan berbasis di Berlin, mengibarkan bendera Israel di kantor pusatnya selama 11 hari serangan udara Israel atas Jalur Gaza pada Mei lalu.

BY Edited Thu,24 Jun 2021,12:19 PM

Berlin, SPNA - CEO Axel Springer, perusahaan berbasis di Berlin, mengatakan kepada 16.000 karyawannya untuk mencari pekerjaan lain jika mereka punya masalah dengan bendera Israel yang yang dikibarkan di depan gedung penerbit digital tersebsar di Eropa tersebut.

Beberapa staf dilaporkan mengeluh ketika perusahaan tersebut mengibarkan bendera Israel di kantor pusatnya selama 11 hari serangan udara Israel atas Jalur Gaza pada Mei lalu.

“Saya pikir, dan sangat jujur pada kalian, siapa pun yang punya masalah dengan pengibaran bendera Israel selama sepekan di sini, setelah demonstrasi anti-Semit, harus mencari pekerjaan baru,” tutur Mathias Döpfner dalam video konferensi yang digelar pegawainya di seluruh dunia, seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu (23/06/2021).

Selama 11 hari, Israel melancarkan serangan udara atas Jalur Gaza yang diblokade. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita gugur, di mana lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam pemboman tersebut.

Axel Springer, penerbit digital terbesar di Eropa, berdiri di Jerman Barat sejak 1946. Perusahaan ini memiliki merek berita multimedia, seperti; Bild, Die Welt, Business Insider, Politico Europe, dan banyak lainnya, serta situs web iklan baris terbesar di Israel, Yad2, menurut ke Jerusalem Post.

Di laman resminya, Axel Springermencantumkan “Kami mendukng orang-orang Yahudi dan hak keberadan Negara Israel” sebagai salah satu dari lima nilai dasar perusahaan.

Mengatasi keluhan beberapa pegawainya terkait pengibaran bendera Israel di kantor pusat perusahaan, Dopfner mengatakan, “Setelah bermingu-minggu demonstrasi anti-Semit yang mengerikan, kami mengatakan, di sebelah bendera Eropa, Jerman dan Berlin di gedung kantor pusat, mari kita kibarkan bendera Israel sebagai isyarat solidaritas. Kami menolak gerakan antisemit agresif semacam ini."

Dia menambahkan bahwa beberapa karyawan menunjukkan keengganan mereka untuk bekerja di perusahaan yang mendukung Israel dengan cara ini. “Jadi, saya piker itu juga poin yang bagus. Orang ini tidak cocok dengan perusahaan dan nilai-nilai yang diembannya … sangat sederhana.”

Bendera Israel dukibarkan di kantor pusat perusahaan tersebut setalah demonstrasi pro-Palestina terjadi di seluruh Jerman, dengan menerikan slogan-slogan yang mendukung Palestina.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir