Yerusalem, SPNA - Israel pada Kamis (24/06/2021), mengumumkan bahwa akan memperluas zona penangkapan ikan di Gaza dan mengizinkan impor sejumlah barang untuk mengurangi blokade yang sedang berlangsung. Namun, Serikat Nelayan Palestina di Jalur Gaza membantah kebenaran laporan dan Tindakan Israel ini.
Otoritas militer Israel, yang mengawasi urusan sipil di Gaza, mengatakan bahwa tindakan itu berlaku, pada Jumat (25/06/2021), dengan syarat menjaga stabilitas keamanan. Otoritas militer Israel juga menjelaskan bahwa zona penangkapan ikan akan diperluas dari 6 mil menjadi 9 mil laut. Sementara untuk impor bahan baku pabrik juga akan diizinkan.
“Kami belum diberitahu tentang perluasan wilayah penangkapan ikan dari 6 hingga 9 mil, dan semua yang beredar tentang hal ini tidaklah benar,” ungkap Kapten Serikat Nelayan Gaza, Nizar Ayyash.
Israel telah memberlakukan blokade Jalur Gaza sejak tahun 2007 setelah Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Jalur Gaza menang dalam pemilihan yang dilakukan Otoritas Palestina dan sebagai akibat dari konflik Israel-Palestina.
Israel mengatakan blokade diperlukan untuk mencegah Hamas mendapatkan sumber daya militer, sementara para kritikus melihat blokade sebagai hukuman kolektif bagi dua juta penduduk di kawanan Jalur Gaza tersebut.
Aksi blokade atau pengepungan wilayah yang dilakukan Israel terhadap Jalur Gaza telah mengabaikan prinsip pembedaan, kombatan, dan penduduk sipil. Dengan alasan apapun, tindakan blokade Israel pada hakikatnya telah melanggar hukum internasional
Beberapa waktu sebelumnya, dalam sebuah negoisasi dibantu mediator Mesir dan internasional, Hamas menuntut pelonggaran blokade yang signifikan dengan tujuan membangun gencatan senjata tidak resmi untuk mengakhiri Perang 11 hari pada bulan lalu yang telah menewaskan 256 warga Palestina di Jalur Gaza.
Israel mengatakan tidak akan mentolerir serangan apapun termasuk serangan yang relatif kecil dari Gaza, termasuk peluncuran balon pembakar. Israel mencabut beberapa blokade lain awal pekan ini, yang memungkinkan keluarnya 11 truk sarat dengan pakaian untuk diekspor ke luar dari Gaza. Menurut pejabat Palestina, layanan pos juga akan kembali dilanjutkan.
(T.FJ/S: RT Arabic)
