Paris, SPNA - Prancis, Jumat (16/07/2021), mengumumkan bahwa negara tersebut akan mengadakan konferensi internasional untuk membahas nasib politik Lebanon yang nampaknya sedang menemukan jalan buntu. Pertemuan yang merupakan inisiatif dari Presiden Prancis, Emanuel Macron, itu bertujuan untuk memenuhi tuntutan dari warga Lebanon.
Seperti diketahui bahwa Lebanon sedang menghadapi krisis politik yang cukup parah. Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri, Kamis (15/07/2021), baru saja mengundurkan diri setelah mengumumkan kegagalannya untuk membentuk kabinet pemerintahan yang baru.
Dalam hal ini, Prancis meminta Lebanon untuk segera memilih Perdana Menteri yang baru demi menyelamatkan negara.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis, menyebutkan bahwa kegagalan Hariri menunjukkan bahwa tidak adanya solusi politik yang berhasil diciptakan di Lebanon selama beberapa bulan terkhir. Hal itu berdampak pada krisis ekonomi dan sosial yang paling buruk dalam sejarah Lebanon.
Prancis menggambarkan apa yang berlangsung di Lebanon hari ini sebagai kondisi darurat yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
"Untuk membantu warga Lebanon, akan diadakan konferensi Internasional pada tanggal 4 Agustus atas permintaan Presiden Macron dan dengan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," sebut Kemenlu Prancis dalam pernyataannya.
Meski berposisi sebagai mantan penjajah, Prancis berhasil membangun hubungan yang baik dengan Lebanon. Negara itu tidak juga sering mengirimkan bantuan untuk warga Lebanon. Bahasa Prancis di negara itu juga masih digunakan secara luas dan dipelajari di sekolah-sekolah.
(T.HN/S:RT Arabic)