Menlu Indonesia: Anggota Gerakan Non-Blok Harus Akui Negara Palestina

Retno Marsudi menekankan agar semua negara anggota Non-Blok harus mengakui negara Palestina, mendukung peluncuran kembali negosiasi multilateral, dan menjamin akses kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.

BY Edited Sat,17 Jul 2021,06:55 AM

Jakarta, SPNA - Negara Palestina harus bisa diterima oleh semua negara yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok (GNB), Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan pada Rabu (14/07/2021)

Gerakan Non-Blok merupakan kelompok negara-negara yang tidak berpihak pada negara-negara besar manapun yang berpengaruh di dunia.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengeluarkkan pernyataan tersebut dengan mengacu pada Konferensi Asia-Afrika 1955, Anadolu Agency melaporkan.

Beliau mengingatkan bahwa diantara mereka yang hadir dalam pertemuan di Bandung kala itu, yang terbukti berdampak besar pada pembentukan Gerakan Non-Blok, hanya Negara Palestina yang belum memeiliki kemerdekaan.

“Semua negara anggota Non-Blok harus mengakui negara Palestina, mendukung peluncuran kembali negosiasi multilateral, dan menjamin akses kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina,” tutur Rento.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Menlu Retno dalam Konferensi Menteri Jangka Menengah lembaga tersebut, yang diselenggarakan secara virtual oleh Azerbaijan, yang saat ini memimpin GNB.

Selain itu, Menlu Retno juga mengangkat isu mengenai kesenjangan dalam perolehan vaksin COVID-19 antara negara-negara kaya dan miskin. Di mana di negara-negara kaya, setidaknya 7 dari 10 orang telah memperoleh vaksin.

Sementara itu, “negara-negara Non-Blok tertentu masih berada di bawah 1 dari 10,” jelasnya, terkait penanganan masalah ini yang menjadi perhatian lembaga tersebut.

Menlu Retno menyarankan perlunya meningkatkan kerjasama dengan mitra vaksin global COVAX dan khususnya dalam “mekanisme pembagian vaksin.”

Beliau juga mendorong negara-negara GNB untuk meningkatkan hubungan internasional guna membangun kembali perokonomian setelah mewabahnya COVID-19.

Beliau mengingatkan, “Indonesia akan memimpin KTT G20 tahun depan, dan kami akan menggunakan kesempatan ini untuk memajukan negara-negara berkembang.”

Merujuk pada tiga kekhawatiran yang beliau ungkapkan, Menlu Retno menulis di akun twiternya, “Gerakan Non-Blok memiliki kekuatan dalam ukuran dan jumlah. Kita bisa menerjemahkan kekuatan ini ke dalam pengaruh positif di dunia jika kita terus bekerjasama dan setia pada Dasasila Bandung.”

Dasasila Bandung, yang disepakati dalam Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, mencakup non-intervensi, kesetaraan dan penyelesaian perselisian tanpa kekerasan.

Anadolu Agency melaporkan bahwa pertemuan virtual para menteri ini juga menyetujui sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa posisi Gerakan Non-Blok pada keprihatinan internasional tertentu dan memberikan status pengamat Federasi Rusia.

Sebagai sebuah lembaga, GNB di bawah kepemimpinan Azerbaijan, pada 2019, telah menunjukkan dukungannya pada Palestina untuk menentukan nasib sendiri

(T.RA/S; Arab News)

leave a reply
Posting terakhir

MASYARAKAT INDONESIA BUKA PASAR SEMBAKO INDONESIA GRATIS DI PALESTINA, Bantuan dari Rakyat Indonesia untuk warga Gaza

 Pertama pasar sembako gratis digelar oleh masyarakat Indonesia Palestina tepatnya dikota Gaza, ratusan warga Gaza banjiri pasar sembako amanah dari rakyat Indonesia, mereka bebas memilih kebutuhan dan keperluan makanan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, garam, kurma, makarona dengan total 16 item jenis makanan, insya Allah pada Ramadhan 2019 ini kita gelar dengan program sama yaitu PASAR SEMBAKO INDONESIA GRATIS dan PASAR SAYUR DAN BUAH GRATIS, ungkap Abdillah Onim-Humanitarian activist and diplomacy Indonesia di Gaza.