Moskow, SPNA - Kementerian Luar Negeri Rusia keberatan jika kerjasama militer negaranya dengan Etiopia dikait-kaitkan dengan proyek Bendungan An-Nahdhah.
Kementerian Hubungan Luar Negeri Rusia tersebut juga meminta semua pihak tidak melihat kerjasama tersebut dengan kacamata politik, sehingga dapat meningkatkan ketegangan yang sedang berlangsung antara Kairo dan Addis Ababa.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat (23/07/2021) kemarin, Kemenlu Rusia menyampaikan, "Kami sangat terkejut ketika kerjasama militer-teknis antara Rusia dan Ethiopia dihubungkan dengan Bendungan An-Nahdhah."
Rusia berdalih bahwa Negari Beruang Merah itu juga menjalin kerjasama dengan Mesir dan Sudan (dua negara yang mengajukan protes atas proyek Bendungan An-Nahdhah Ethiopia).
"Kami ingin mengutarakan bahwa Rusia juga menjalin kerjasama yang sama dengan sejumlah negara lain, termasuk Mesir dan Sudan," sebut Kemenlu.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah pada tanggal 12 Juli lalu, Ethiopia mengumumkan bahwa negara itu baru saja menandatangani kerjasama dalam bidang Militer dengan Rusia.
Sejumlah pihak menilai bahwa itu merupakan langkah strategis Ethiopia untuk menakuti Mesir dan Sudan, dimana ketiga negara sedang terlibat konflik panas terkait pembangunan sebuah bendungan raksasa di atas sungai Nil. Mesir dan Sudan keberatan karena hal itu dapat mengancam pasokan air yang mengalir ke kedua negara tersebut.
(T.HN/S: RT Arabic)