Tel Aviv, SPNA – Jurnalis Israel, Noam Amir, sebagaimana dilansir dari Palinfo, pada Minggu (25/07/2021), mengatakan bahwa menurut diskusi Kementerian Pertahanan dan Keuangan terkait anggaran, biaya militer yang dihabiskan Israel dalam agresi terhadap Jalur Gaza pada Mei lalu sebanyak tiga miliar syekel atau senilai 90 juta dolar lebih.
Amir memberikan gambaran bahwa dana tersebut hanya biaya militer dan tidak termasuk kerugian akibat kerusakan ekonomi, rumah, sejumlah pabrik yang berhenti operasi, dan masyarakat yang harus menetap di rumah tanpa bekerja.
“Saya tidak tahu berapa miliar lagi yang dihabiskan Israel. Perlu dipertanyakan, apakah hal ini tampak seperti sebuah kemenangan?” tanya Amir.
Pada Mei lalu, pasukan pendudukan Israel melancarkan agresi militer di Jalur Gaza, yang kemudian mendapat perlawanan sengit dari kelompok perlawanan Palestina dengan membom kawasan Israel dengan ribuan serangan roket.
Pendudukan Israel mengakui bahwa konfrontasi dengan perlawanan tersebut di Jalur Gaza merupakan konfrontasi yang paling parah dan berpengaruh bagi pihak pemerintahan Israel yang paling merusak dan berpengaruh.
Saat ini, Jalur Gaza masih dalam blokade Israel. Saat ini proses pemulihan dan rekontruksi Jalur Gaza mulai dilakukan dengan bantuan sejumlah negara, salah satunya Mesir yang mengucurkan dana rekontruksi Jalur Gaza sebesar 500 juta dollar AS atau sekitar 7,1 triliun rupiah.
(T.FJ/S: Palinfo)
