PBB: Israel Hancurkan 59 Bangunan Palestina dalam Dua Pekan

OCHA mengindikasikan bahwa penghancuran tersebut telah membuat 96 penduduk Palestina mengungsi dan sekitar 550 penduduk lainnya mengalami kerugian.

BY Edited Mon,02 Aug 2021,01:26 AM

Yerusalem, SPNA - Kantor Koordinasi Kemanusiaan PBB Palestina (OCHA), sebagaimana dilansir dari Palinfo pada Minggu (01/08/2021), mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel telah menghancurkan atau menyita 59 bangunan penduduk Palestina di Tepi Barat yang diduduki selama dua minggu terakhir yang diklaim tidak memiliki izin bangunan.

Dalam sebuah laporan, OCHA mengindikasikan bahwa penghancuran tersebut telah membuat 96 penduduk Palestina mengungsi dan sekitar 550 penduduk lainnya mengalami kerugian.

OCHA menambahkan bahwa sebagian besar bangunan (49) dan pengungsi (84) berada di komunitas Badui di Ras al-Tin, Ramallah, yang terletak di Area C.

OCHA menunjukkan bahwa penghancuran tangki air pertanian hasil sumbangan di daerah Furush Beit Dajan, Nablus, telah menyulitkan lebih dari 500 penduduk untuk mendapatkan air.

Kantor Koordinasi Kemanusiaan PBB ini menyatakan bahwa selama dua minggu terakhir, pasukan Israel melakukan 91 operasi pencarian dan penangkapan, dan menangkap 158 warga Palestina di seluruh Tepi Barat.

OCHA menunjukkan bahwa sekitar 45 mahasiswa ditangkap di Turmusaya, Ramallah, selama protes terhadap hukuman pembongkaran tempat tinggal. Kemudian sebanyak 20 lainnya ditangkap di Kota Tua Yerusalem selama bentrokan dengan pasukan pendudukan setelah lebih dari 1.600 pemukim Israel menyerbu halaman masjid Al-Aqsha. Sedangkan sisanya ditangkap dalam keadaan berbeda di Tepi Barat.

Menurut laporan PBB, pasukan pendudukan melukai 615 penduduk Palestina di seluruh Tepi Barat, termasuk 24 anak-anak, yang paling muda di antaranya adalah bayi berusia tiga bulan, dan sebanyak 588 dari mereka terluka dalam protes terhadap pemukiman ilegal di Beita, Nablus.

OCHA melaporkan bahwa pada 28 Juli, pasukan pendudukan Israel menembak dan membunuh seorang bocah Palestina berusia 11 tahun ketika berada di dalam mobil bersama ayahnya di pintu masuk sebuah rumah di Hebron.

Sehari setelahnya, pada 29 Juli, terjadi protes selama prosesi pemakaman bocah tersebut, dan pasukan Israel menembakkan peluru tajam, peluru logam berlapis karet, dan tabung gas air mata yang menewaskan seorang penduduk Palestina.

Laporan itu menambahkan bahwa pemukim Israel secara fisik menyerang dan melukai tiga penduduk Palestina dalam insiden terpisah di provinsi Hebron. Mereka juga menghancurkan sedikitnya 200 pohon dan properti Palestina lainnya di seluruh Tepi Barat.

Di Jalur Gaza, pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan sembilan kali di dekat pagar pembatas dan di lepas pantai. Ini diduga dilakukan sebagai bentuk pembatasan akses. Israel juga melakukan operasi perataan tanah di dekat pagar pembatas di dalam Gaza sebanyak dua kali.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir