Agar Tidak Dicuri Pemukim Israel, Keluarga Khudair Hancurkan Sendiri Rumahnya di Yerusalem

Hal ini dilakukan untuk memperketat kontrol atas Yerusalem, Yahudisasi, dan memperketat pergerakan penduduk aslinya yang diterapkan melalui serangkaian keputusan dan tindakan sewenang-wenang sehingga mempengaruhi semua aspek kehidupan sehari-hari penduduk Yerusalem.

BY Edited Sat,14 Aug 2021,03:16 PM

Yerusalem, SPNA - Keluarga Abdullah Talib Khudair al-Qudsiyya, dari kota Beit Hanina di Yerusalem yang diduduki, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Jumat (13/08/2021), menghancurkan rumah mereka sendiri, yang terdiri dari 5 apartemen agar pemukim Israel tidak mencuri dan menghuninya.

Al-Maqdisi Samir al-Sa`u, kerabat keluarga Khudair, membenarkan bahwa kerabatnya, Abdullah Talib Khudair, lebih suka menghancurkan rumahnya dan rumah anak-anaknya, daripada dicuri para pemukim Israel.

Al-Sa'u menekankan keteguhan keluarga Abu Thalib Khudair dan menyatakan mereka tidak meninggalkan tanah tersebut, meskipun telah melakkan pembongkaran rumah, yang terdiri dari lima apartemen, di mana ia dan anak-anaknya tinggal.

Ia menunjukkan bahwa pemerintahan Israel di Yerusalem telah memaksa rumah keluarga Khudair untuk melakukan evakuasi dalam waktu 20 hari, dan masa tersebut berakhir pada Jumat (13/08/2021). Rumah keluarga ini dipaksa evakuasi agar para pemukim Israel dapat menetap di tempat tersebut.

Samir al-Sa`u menunjukkan bahwa keluarga Khudair akan tinggal di tanah mereka dan menetap di tenda, di mana mereka memiliki bukti kepemilikan tanah mereka.

kebijakan pembongkaran dan pemindahan

Berbagai rumah penduduk Palestina di Yerusalem pada umumnya, termasuk Beit Hanina, menjadi sasaran pencurian dan pembongkaran.

Penduduk Palestina dipaksa menghancurkan rumah dengan tangan mereka sendiri di Yerusalem, untuk menghindari pembayaran denda berat yang dikenakan pendudukan Israel.

Pembongkaran dilakukan dengan dalih tidak memiliki izin, yang digunakan oleh pendudukan Israel untuk mencegah penyebaran alami penduduk Palestina, pembatasan pergerakan penduduk. Pendudukan Israel merampok tanah penduduk Palestina untuk melakukan upaya Yahudisasi Kota Suci Yerusalem dan mengambil kendali penuh atas tanah tersebut.

Otoritas pendudukan Israel melanjutkan rencana pembangunan pemukiman dan Yahudisasi di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki. Hal ini dilakukan alam upaya memperluas kendali penuh atas Tepi Barat dan mengimplementasikan proyek pemukiman yang bertujuan untuk melakukan upaya Yahudisasi Yerusalem dan memperluas pemukiman Israel yang dapat menghubungkan mereka dalam satu blok, yang telah dicaplok dari Palestina.

 

Surat kabar Israel, Haaretz, baru-baru ini mengungkapkan rencana pemukiman baru di mana otoritas pendudukan Israel berusaha untuk mengusir dan menggusur lebih banyak penduduk Palestina dari rumah mereka di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.

Sejak pendudukan Yerusalem pada 1967, pendudukan Israel telah menghancurkan lebih dari 2.000 rumah di Yerusalem, dan juga menerapkan kebijakan rasis dan agresif yang sistematis terhadap penduduk Yerusalem.

Hal ini dilakukan untuk memperketat kontrol atas Yerusalem, Yahudisasi, dan memperketat pergerakan penduduk aslinya yang diterapkan melalui serangkaian keputusan dan tindakan sewenang-wenang sehingga mempengaruhi semua aspek kehidupan sehari-hari penduduk Yerusalem.

Di antara langkah tersebut dengan penghancuran rumah dan fasilitas milik penduduk Palestina setelah menerapkan banyak hambatan dan denda dalam penerbitan izin bangunan untuk kepentingan penduduk Yerusalem.

Pada saat otoritas pendudukan Israel menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina, mereka telah menyetujui izin bangunan bagi ribuan unit rumah bagi pemukiman Israel yang dibangun di atas tanah penduduk Yerusalem.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir