Yerusalem, SPNA - Puluhan pemukim Israel, pada Rabu pagi (25/08/2021), menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa, dengan pengawalan dari pasukan pendudukan Israel.
Sejumlah sumber dari Yerusalem, sebagaimana dilansir Palinfo, melaporkan bahwa para pemukim menyerbu halaman Al-Aqsa secara berkelompok dan melakukan tur provokatif, yang terpusat di area timur masjid dan di dekat tempat salat Bab al-Rahma.
Dalam tindakan provokatif yang terus-menerus, para pemukim membaca teks Talmud dengan keras, sementara para pemimpin tur Yahudi memberikan penjelasan kitabiah yang menyesatkan terkait Al-Aqsa. Mereka mengangkat sejumlah foto kuil Yahudi yang diklaim berada di Al-Aqsa dan berkeliling kompleks suci Al-Aqsa, tanpa memperhatikan kesucian tempat umat Islam tersebut.
Serbuan pemukim Yahudi kerap terjadi dalam dua waktu, di pagi hari dan setelah salat Zuhur, melalui Gerbang Mughrabi di dinding barat Al-Aqsa, dengan perlindungan dan pengawalan pasukan pendudukan Israel. Tur berkala Yahudi ini bertujuan untuk mengubah realitas di Kota Suci dan Masjid Al-Aqsa dalam upaya untuk meyahudisasi kawasan tersebut.
Selama serbuan, pasukan pendudukan Israel mengevakuasi area timur masjid dari para jamaah muslim dan para murabithun (penjaga Masjid Al-Aqsa), untuk memfasilitasi serbuan para pemukim.
Pendudukan menargetkan penduduk Yerusalem melalui berbagai tindakan penangkapan, pengusiran, dan denda. Hal ini dilakukan dengan tujuan menjauhkan mereka dari Masjid Al-Aqsa, sehingga meninggalkannya direbut ambisi pencaplokan Israel.
Laporan berkala yang dikeluarkan kantor media Hamas di Tepi Barat mencatat bahwa pendudukan Israel melakukan 3.886 pelanggaran selama bulan Juli.
Pendudukan dan pemukimnya melakukan 22 serangan terhadap berbagai tempat ibadah dan tempat-tempat suci, di mana pendudukan turut mengusir tiga warga dari tempat tinggal mereka dan Masjid Al-Aqsa, sambil memberikan perlindungan terhadap 3.387 pemukim Yahudi yang menyerbu Al-Aqsa.
(T.FJ/S: Palinfo)
