Setelah Ditahan Berjam-jam, Israel Bebaskan Sejumlah Wartawan

Sementara itu, Kementerian Informasi Palestina mengutuk kerasa aksi penahanan wartawan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel saat mereka melakukan tugas liputan aksi unjuk rasa damai mingguan di tanah Umm Al Shaqhan, yang terancam dirampas Israel di Masafer Yatta.

BY Edited Sat,28 Aug 2021,11:18 AM

Yerusalem, SPNA - Tentara pendudukan Israel, pada Jumat (27/08/2021), membebaskan tujuh wartawan, termasuk seorang fotografer surat kabar Anadolu Turki, setelah menahan dan memukuli mereka selama berjam-jam, di selatan Tepi Barat yang diduduki.

“Tentara Israel mencegat jalan setelah meliput pelaksanaan salat Jumat di daerah Masafer Yatta, yang terancam oleh permukiman ilegal Israel, di selatan Hebron,” kata Sari Jaradat, fotografer Anadolu Agency, sebagaimana dilansir Palinfo.

Jaradat menambahkan bahwa tentara Israel memukuli dan mencuri peralatan mereka, serta membawa mereka ke kantor polisi di pemukiman Kiryat Arba, selatan Hebron.

Ia membenarkan bahwa setelah ditahan selama empat jam, mereka dibebaskan, dengan syarat menandatangani surat perjanjian yang menyatakan akan kembali ke kantor polisi yang sama pada minggu depan, untuk melakukan penyelidikan lanjutan.

Fotografer tersebut menyatakan bahwa tentara Israel melarang mereka minum air selama berjam-jam, dan menjemur mereka di bawah terik matahari, sehingga menyebabkan salah seorang mengalami penurunan kesehatan. Wartawan tersebut akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Alia, untuk melakukan pemeriksaan. Info terakhir menyebutkan bahwa kondisinya sudah membaik dan stabil.

Para wartawan yang ditahan tersebut bernama Raed Al Sharif, Jamil Salhab, Mashhour Wawah, Sari Jaradat, Abdel Mohsen Shalalda, Khalil Dhoib, dan Ihab Al Alami.

Sementara itu, Kementerian Informasi Palestina mengutuk keras aksi penahanan wartawan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel saat mereka melakukan tugas liputan aksi unjuk rasa damai mingguan di tanah Umm Al Shaqhan, yang terancam dirampas Israel di Masafer Yatta.

Kementerian Informasi menganggap kejadian tersebut merupakan aksi lanjutan dari pendekatan agresi militer dan arogansi pendudukan Israel.

Setiap hari Jumat, penduduk Palestina mengorganisir pawai unjuk rasa damai untuk melawan tindakan pemukiman ilegal dan tembok apartheid yang didirikan di berbagai desa dan kota di Tepi Barat, termasuk Masafer Yatta, di mana penduduk Palestina rutin menjadi sasaran serangan para pemukim dan tentara pendudukan Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply