PBB: Israel Hancurkan 31 Bangunan Penduduk Palestina dalam Dua Pekan Terakhir

Penghancuran bangunan tersebut telah membuat 32 orang mengungsi, termasuk 14 anak-anak, dan menyebabkan kerugian besar bagi sekitar 680 penduduk lainnya.

BY Edited Mon,30 Aug 2021,01:31 PM

Yerusalem, SPNA - Kantor Koordinasi Kemanusiaan PBB di Palestina (OCHA) sebagaimana dilansir Palinfo, pada Sabtu (28/08/2021), mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel telah menghancurkan atau merampas 31 unit bangunan Palestina di Tepi Barat yang diduduki selama dua minggu terakhir, dengan dalih kurangnya izin bangunan.

Dalam sebuah laporan yang mencakup periode 9-23 Agustus, OCHA mengatakan bahwa penghancuran bangunan tersebut telah membuat 32 orang mengungsi, termasuk 14 anak-anak, dan menyebabkan kerugian besar bagi sekitar 680 penduduk lainnya.

OCHA menunjukkan bahwa sebuah bangunan satu lantai dihancurkan secara paksa oleh pemiliknya setelah ancaman pendudukan Israel, sehingga menyebabkan empat keluarga (15 orang) di lingkungan Shuafat di Yerusalem yang diduduki, mengungsi.

Kejadian Ini terjadi setelah keputusan akhir yang dikeluarkan Mahkamah Agung Israel, di mana Mahkamah Agung mengklaim bahwa tanah tersebut milik pemukim Israel, sehingga memaksa keluarga tersebut selama 20 hari untuk keluar dari rumah mereka.

Pada 10 Agustus, pihak berwenang Israel membuldoser jalan pertanian di desa Battir di Betlehem, sehingga mengganggu sekitar 100 keluarga (500 orang) untuk mengakses lahan pertanian mereka.

Menurut laporan PBB, kerusakan tersebut telah menyebabkan kerugian besar bagi sekitar 100 anak-anak sebagai akibat dari penghancuran bangunan yang akan digunakan sebagai taman kanak-kanak di lingkungan Beit Safafa di Yerusalem.

Pada 22 Agustus, sekitar delapan keluarga dipaksa untuk mengevakuasi tempat tinggal mereka selama 10 hari untuk memberi ruang bagi latihan militer Israel di Khirbet Ibziq di Tubas.

Laporan OCHA tersebut menyatakan bahwa pemukim Israel telah melukai setidaknya enam warga Palestina, termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun di Tepi Barat, dan merusak atau mencuri setidaknya 30 pohon-pohon milik penduduk Palestina, termasuk pohon zaitun.

OCHA juga menunjukkan bahwa, selama dua minggu terakhir, pasukan pendudukan membunuh lima penduduk Palestina selama operasi pencarian dan penangkapan di Tepi Barat. Laporan OCHA mencatat bahwa 55 penduduk Palestina dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun ini dan semuanya menggunakan peluru tajam.

OCHA menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel melukai 221 warga Palestina di seluruh Tepi Barat dan sebanyak 152 terluka selama aksi protes yang berlangsung terhadap kegiatan pemukiman ilegal di dekat Beita.

Lapran OCHA PBB menunjukkan bahwa pasukan Israel melakukan, selama periode tersebut, telah melakukan 92 operasi pencarian dan penangkapan, dan menangkap sebanyak 104 warga Palestina di seluruh Tepi Barat, mayoritas operasi ini dilakukan di provinsi Yerusalem dan Hebron.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir