Israel Tembak Penduduk Palestina di Khan Younis Jalur Gaza

Sejak pemberlakukan blokade Jalur Gaza pada tahun 2006 yang dilakukan Israel, penduduk Gaza mengalami berbagai kemerosotan dalam berbagai kehidupan. Berbagai aksi protes dilakukan oleh penduduk untuk membuat Israel melonggarkan dan menghilangkan blokade, yang hasilnya belum terwujud hingga saat ini.

BY Edited Wed,01 Sep 2021,10:43 AM

Yerusalem, SPNA - Pasukan pendudukan Israel, pada Selasa (31/08/2021) menembaki sejumlah pemuda Palestina, di sebelah timur Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.

Sumber dari sejumlah penduduk setempat menyatakan bahwa pasukan pendudukan Israel dan kendaraan yang ditempatkan di lokasi militer timur Khan Yunis, menembaki sejumlah pemuda Palestina yang menjangkau pagar keamanan di timur kota Khuza'a.

Sumber tersebut sebagaimana dilansir Palinfo, juga menambahkan bahwa penembakan yang dilakukan pasukan Israel tidak mengakibatkan koban luka dari penduduk Palestina.

Pada malam Senin dan Selasa, daerah tersebut menjadi sasaran serangan pasukan pendudukan Israel setelah penduduk Palestina melakukan aksi “Malam Kebingungan”, di mana enam pemuda Palestina terluka, tiga orang terluka dengan peluru tajam, dengan salah satunya mengalami cedera yang parah. Sedangkan tiga lainnya mengalami luka ringan setelah terkena lemparan gas air mata dan pecahan peluru.

Sejak pemberlakukan blokade Jalur Gaza pada tahun 2006 yang dilakukan Israel, penduduk Gaza mengalami berbagai kemerosotan dalam berbagai kehidupan. Berbagai aksi protes dilakukan oleh penduduk untuk membuat Israel melonggarkan dan menghilangkan blokade, yang hasilnya belum terwujud hingga saat ini

Sektor ekonomi di Gaza menyaksikan keruntuhan berturut-turut selama tahun-tahun pengepungan. Setelah blokade diberlakukan pada tahun 2006, ekonomi Gaza memasuki keadaan resesi, ketika blokade mencakup penutupan hampir seluruh pintu penyeberangan dan lalu lintas perdagangan komersial, yang melumpuhkan pergerakan ekonomi, terutama selama periode pasukan Israel melancarkan serangan militer ke Jalur Gaza.

Selain itu, sektor swasta mengalami kerugian yang semakin besar akibat pembatasan otoritas Israel terhadap pergerakan pengusaha atau pedagang, dan pembatasan yang menargetkan banyak perusahaan dan pabrik swasta, yang menopang sebagian besar hidup penduduk Jalur Gaza.

Berdasarkan laporan badan PBB yang menangani isu perdagangan, investasi dan pembangunan (UNCTAD) yang dikeluarkan pada 25 November 2020, biaya ekonomi pendudukan Israel di Jalur Gaza selama dekade terakhir diperkirakan mencapai 16,7 miliar dolar. Ini berarti kerugian ekonomi per kapita akibat blokade berjumlah sekitar 9.000 dolar. Hal ini terjadi akibat penutupan perbatasan jangka panjang dan operasi militer yang menjadi sasaran Gaza selama blokade.

Akibat blokade Israel, tingkat pengangguran di Jalur Gaza termasuk tertinggi di dunia. Setelah mencapai sekitar 23,6 persen pada tahun 2005, lalu meningkat menjadi sekitar 49 persen pada tahun 2020, sementara ekonomi regional di Jalur Gaza tumbuh kurang dari 5 persen.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply