Antisipasi Eskalasi, Israel Perkuat Pasukan di Yerusalem dan Tepi Barat

Terkait kemungkinan terjadinya gelombang eskalasi dengan Gaza, media Israel menyatakan bahwa layanan keamanan sedang mengambil berbagai langkah antisipasi untuk menciptakan ketenangan dan menghindari konfrontasi pada masa sensitif tersebut.

BY Edited Wed,15 Sep 2021,01:49 PM

Yerusalem, SPNA - Polisi pendudukan Israel, pada Selasa (14/09/2021), mengumumkan penambahan pengerahan pasukan dengan 2.000 polisi dan tentara penjaga perbatasan, di kota Yerusalem dan daerah sekitarnya.

Saluran 12 Israel, mengatakan bahwa tentara pendudukan Israel juga memutuskan untuk memperkuat pengerahan pasukan di Tepi Barat, setelah melihat sejumlah aksi perlawanan penduduk Palestina baru-baru ini dan ketakutan aksi perlawanan yang terjadi pada malam Yom Kippur.

Tentara pendudukan Israel memutuskan untuk memindahkan sejumlah pasukan yang sedang mencari narapidana Gilboa yang melarikan diri, dengan memasukkan mereka ke dalam unit pasukan yang akan beroperasi di sejumlah kawasan dalam upaya untuk menekan kontrol dan mencegah terjadinya aksi perlawanan dari penduduk Palestina.

Terkait kemungkinan terjadinya gelombang eskalasi dengan Gaza, media Israel menyatakan bahwa layanan keamanan sedang mengambil berbagai langkah antisipasi untuk menciptakan ketenangan dan menghindari konfrontasi pada masa sensitif tersebut.

Seluran 12 Israel merekomendasikan pendudukan Israel untuk bekerja untuk mencari solusi terkait dana hibah Qatar dan meminta Mesir untuk menekan Hamas demi mencegah peluncuran roket ke arah permukiman Israel.

Di sisi lain, jurnalis Israel, Dana Weiss, menunjukkan bahwa Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, meminta Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, untuk memperketat kontrol lalu lintas perdagangan di perbatasan Rafah, untuk mencegah Hamas menyelundupkan bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan senjata.

Dana Weiss menunjukkan bahwa ada garis panas antara Mesir dan pendudukan Israel. Kontak antara intelijen Israel dan Mesir, yang disebut kepala Dewan Keamanan Nasional, Eyal Kholata, sebagai bentuk pencegahan eskalasi. Menurutnya, satu rudal yang jika diluncurkan, bisa saja jatuh di sebuah rumah dan menyebabkan sejumlah besar korban. Hal ini akan cukup untuk mengubah keseluruhan keadaan kawasan dan cukup berpotensi terjadinya pertempuran lanjutan.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir