Yerusalem, SPNA - Pemukim Kiryat Arba, pada Rabu (15/09/2021) menyerang sejumlah rumah penduduk Palestina di Desa Jaber, timur Hebron. Sementara itu, pasukan pendudukan Israel menyerang sejumlah penduduk Palesina di Jalan Al-Shuhada dan menghalangi akses ke rumah mereka. Pasukan menyerbu beberapa rumah di Hebron dan mencuri uang dari rumah penduduk Palestina.
Sejumlah sumber lokal mengatakan bahwa pemukim Israel menyerang rumah penduduk Palestina di Desar Jaber dengan melemparkan batu dan botol kaca kosong.
Penduduk Palestina di desa tersebut menghadapi serangan pemukim Israel dengan membela diri dan rumah mereka. Hal ini mendorong tentara pendudukan Israel menembakkan granat kejut dan peluru tajam ke arah mereka, menyerbu beberapa rumah, dan menyebabkan kepanikan di antara penduduk, terutama anak-anak.
Tentara pendudukan Israel menyerang penduduk Palestina di Jalan Al-Shuhada dan menghalangi penduduk menjangkau rumah. Sementara itu, mereka mencegah Mufeed Al-Sharbati mencapai rumah dan melarangnya masuk melalui pos pemeriksaan militer di pintu masuk jalan, menahan putranya, Majd (19 tahun) selama beberapa jam, dan memukulinya.
Pasukan pendudukan Israel menyerbu dan menggeledah beberapa rumah di kota Hebron, di antaranya rumah Abd Hisham Abu Turki dan Mustafa Abu Turki. Mereka mencuri uang senilai 50.000 shekel dari rumah tersebut.
Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu kota Yatta dan Deir Samet, selatan Hebron, dan menggeledah beberapa rumah, di antaranya milik Ahmed Khalil Al-Aqra', Khalil Anas, Ahmed Abu Aram, Mahmoud Majed Zain, dan Abdel Baset Al-Hroub.
Penduduk Palestina di Hebron menderita akibat keberadaan lebih dari 50 pos permukiman di mana sekitar 30.000 pemukim tinggal, di mana mereka memperkuat cengkeraman aneksasi yang komprehensif di kota tersebut. Pasukan dan pemukim Israel kerap menyerang penduduk Palestina di Hebron.
Sekitar 600 pemukim Israel tinggal di kota tua Hebron, dan 1.500 tentara Zionis mengawasi dan memberikan perlindungan kepada mereka.
Para pemukim Israel baru-baru ini mendirikan enam pos permukiman baru di tanah penduduk Palestina yang dirampas di Hebron, khususnya di kawasan Dura, Bani Na'im, Yatta, As-Samou', Al-Zahiriyah, dan Sa'ir.
Hebron tidak tunduk pada Perjanjian Oslo 1993, sehingga pada tahun 1997 sebuah perjanjian ditandatangani mengenai penyebaran tentara pendudukan di Hebron dan kota itu dibagi menjadi dua bagian: wilayah H1 dan wilayah H2. Wilayah H1 kendalinya diserahkan kepada Otoritas Palestina dan wilayah H2, tetap berada di bawah kendali tentara pendudukan Israel, termasuk Kota Tua.
(T.FJ/S: Palinfo)