Israel Tutup Perbatasan Kerem Shalom Selama 2 Hari

Ikatan Masyarat di pintu penyeberangan, dalam pernyataan pers menyatakan bahwa otoritas pendudukan Israel menutup pintu penyeberangan Kerem Shalom pada hari Senin dan juga akan menutupnya pada Selasa, dengan dalih hari raya Yahudi. Pintu penyeberangan ini akan dibuka kembali pada hari Rabu.

BY Edited Tue,21 Sep 2021,10:33 AM

Jalur Gaza, SPNA - Otoritas pendudukan Israel, pada Senin (20/09/2021), menutup pintu penyeberangan Kerem Shalom, tenggara Jalur Gaza, dengan dalih hari raya Yahudi.

Ikatan Masyarat di pintu penyeberangan, dalam pernyataan pers menyatakan bahwa otoritas pendudukan Israel menutup pintu penyeberangan Kerem Shalom pada hari Senin dan juga akan menutupnya pada Selasa, dengan dalih hari raya Yahudi. Pintu penyeberangan ini akan dibuka kembali pada hari Rabu.

Di tengah aksi blokade Israel, penutupan ini berdampak terhadap mobilitas barang di dan menuju Jalur Gaza.

Sejak penerapan blokade, Israel melarang masuk sebagian besar barang ke Jalur Gaza. Otoritas Israel secara diam-diam membuat daftar barang yang boleh dipasok ke Gaza dan melarang sejumlah barang lainnya yang tidak termasuk dalam daftar.

Di tahun 2020 Israel memberikan izin masuk sebagian besar barang, tetapi melalui prosedur ketat. Di saat yang sama Israel melarang masuk barang yang dinilai dapat digunakan untuk keperluan militer dan mendata jenis barang tersebut dalam daftar panjang mencakup peralatan medis, dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk sektor pertanian dan perikanan serta peralatan komunikasi dan barang-barang lainnya. Meskipun pemerintah Israel memandang peralatan tersebut bersifat sekunder, tetapi sebagian besar dibutuhkan untuk mengembangkan perekonomian Gaza.

Sementara bahan bangunan seperti semen dan besi yang dibutuhkan untuk merekonstruksi kembali bangunan warga Gaza yang hancur akibat agresi militer juga memiliki syarat dan batasan.

Sementara bahan dasar bangunan seperti semen dan besi, yang dibutuhkan Gaza merekonstruksi bangunan yang hancur akibat agresi militer, atau pelaksanaan berbagai proyek yang didanai internasional, pembangunan rumah, dan unit perumahan akibat semakin bertambahnya penduduk, juga memiliki prosedur dan pembatasan yang ketat.

Berdasarkan informasi Euro-Mediterranean Monitor yang diperoleh dari pedagang dan pengusaha Palestina selama lima tahun pertama blokade, pihak berwenang Israel mencegah masuknya beberapa jenis bahan makanan. Tidak ada alasan jelas yang menunjukkan mengapa makanan tertentu dan bahan lainnya dilarang memasuki Gaza. Barang-barang tersebut antara lain coklat, keripik kentang, biskuit, sage (sejenis rumput herbal), jahe, dan selai, serta barang lain yang bukan jenis makanan seperti semen, besi, kayu konstruksi, dan peralatan memancing.

Pintu penyeberangan Kerem Shalom menjadi satu-satunya perlintasan yang diperuntukkan bagi angkutan barang dari dan ke Jalur Gaza. Pada tahun 2020, jumlah truk bulanan yang masuk ke Gaza mencapai angka 7.000 truk, jumlah ini hanya sekitar 50 persen kebutuhan Jalur Gaza, dengan mempertimbangkan pertambahan penduduk selama tahun 2005 atau tahun awal blokade Gaza dan jumlah truk pada tahun tersebut.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir