Sambut Hari Raya Yahudi, Israel Perketat Penjagaan Keamanan di Tepi Barat dan Gaza

Masa hari raya Yahudi mencatat pengetatan keamanan Israel, dengan membatasi pergerakan penduduk Palestina di berbagai kota dan desa Palestina akibat banyaknya pos pemeriksaan yang didirikan pasukan pendudukan Israel di pintu masuk ke kota dan desa Palestina.

BY Edited Tue,21 Sep 2021,01:22 PM

Jalur Gaza, SPNA - Otoritas pendudukan Israel memutuskan untuk memberlakukan penjagaan keamanan lebih ketat di Tepi Barat dan Jalur Gaza, mulai dari Senin sore (20/09/2021), bertepatan dengan Hari Raya Pondok Daun atau Hari Raya Sukkot.

Seorang juru bicara tentara pendudukan Israel, dalam sebuah pernyataan, menyatakan bahwa mereka akan memberlakukan penjagaan keamanan yang komprehensif di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza, mulai dari pukul empat sore pada hari Senin, dan akan terus berlanjut selama dua hari.

Penjagaan keamanan yang ketat ini akan dicabut pada tengah malam hari Rabu atau Kamis, berdasarkan penilaian situasi lapangan yang dilakukan dinas keamanan Israel.

Israel merayakan Hari Raya Sukkot, yang berlangsung selama seminggu, dengan memasang sukkah atau sebuah pondok yang beratapkan daun palem di depan rumah dan lapangan terbuka.

Berdasarkan informasi dari media Israel, sebagaiman dilansir dari Palinfo, pasukan keamanan Israel meningkatkan status siaga di Tepi Barat, untuk mengantisipasi protes kekerasan Palestina atau pelaksanaan aksi individu yang dilakukan oleh pemuda Palestina, sebagai respon atas penangkapan dua narapidana, Ayham Nayef Kammaji dan Mujahid Yaqoub Infaat, sisa terakhir dari enam yang berhasil melarikan diri dari penjara Gilboa Israel melalui terowongan yang digali di bawah penjara.

Ini adalah ketiga kalinya penjagaan keamanan diberlakukan di Tepi Barat sejak awal bulan September ini. Pertama dilakukan pada “Tahun Baru Ibrani”, yang kedua dilakukan bertepatan pada peringatan “Yom Kippur”.

Blokade atau penjagaan keamanan ketat selanjutnya diperkirakan akan diberlakukan pada 27 September yang bertepatan dengan hari “Sukacita Taurat”.

Blokade Tepi Barat dan pembatasan pergerakan warga Palestina selama hari raya Yahudi telah menjadi tradisi Israel. Pembatasan ini mempengaruhi puluhan ribu pekerja Palestina yang bekerja atas izin yang dikeluarkan oleh otoritas pendudukan Israel, di mana mereka dilarang menjangkau tempat kerja mereka. Begitu juga dengan penduduk Palestina di Jalur Gaza yang dilarang memasuki kawasan Palestina yang diduduki Israel untuk melakukan perawatan rumah sakit.

Masa hari raya Yahudi mencatat pengetatan keamanan Israel, dengan membatasi pergerakan penduduk Palestina di berbagai kota dan desa Palestina akibat banyaknya pos pemeriksaan yang didirikan pasukan pendudukan Israel di pintu masuk ke kota dan desa Palestina.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply