Menara Al-Jawhara yang Dibom Israel dalam Agresi Mei Lalu Mulai Dihancurkan

Menara Al-Jawhara yang terdiri dari 10 lantai, terletak di area satu dunum atau 0,1 hektare dan memuat 80 apartemen, yang mayoritas merupakan kantor jurnalistik, hukum, dan teknik. Pesawat pendudukan Israel melancarkan beberakan serangan ke menara tersebut selama agresi Mei di Gaza yang menyebabkannya mengalami kerusakan cukup parah.

BY Edited Wed,22 Sep 2021,12:54 PM

Jalur Gaza, SPNA - Peralatan dan fasilitas milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa (21/09/2021), mulai menghancurkan Menara Al-Jawhara di Kota Gaza, yang menjadi sasaran pemboman berat Israel selama agresi terakhir di Gaza Mei lalu, yang menyebabkan terjadinya kerusakan besar pada gedung tersebut.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Gaza, Naji Sarhan, mengatakan bahwa setelah studi teknik mendalam, keputusan diambil untuk menghancurkan menara besar tersebut secara total karena tidak dapat dihuni kembali.

“UNDP telah ditugaskan untuk mengancurkan Menara Al-Jawhara, dan mereka merupakan lembaga professional. Semua lankah-langkah keamanan yang diperlukan juga telah diambil,” sebut Naji Sarhan.

Sarhan menunjukkan bahwa Kementerian Dalam Negeri juga telah dihubungi untuk mengarahkan arus lalu lintas selama penghancuran Menara Al-Jawhara. Jalan Al-Jalaa dan Al-Wahda, tempat menara tersebbut berada akan ditutup.

“Untuk warga yang tinggal di sebelah menara, rencana telah diatur untuk memberikan fasilitas keamanan, dan membayar sewa bagi warga jika terjadi hal yang berbahaya terhadap rumah mereka,” sebut Sarhan.

Menara Al-Jawhara yang terdiri dari 10 lantai, terletak di area satu dunum atau 0,1 hektare dan memuat 80 apartemen, yang mayoritas merupakan kantor jurnalistik, hukum, dan teknik.

Pesawat pendudukan Israel melancarkan beberakan serangan ke menara tersebut selama agresi Mei di Gaza yang menyebabkannya mengalami kerusakan cukup parah.

Agresi Israel menghancurkan sekitar 10 menara dan bangunan perumahan besar, baik secara langsung, atau dihancurkan setelah agresi berakhir akibat kerusakan berat akibat pemboman.

Biaya pembangunan kembali Jalur Gaza sebagai akibat agresi Mei lalu diperkirakan mencapai setengah miliar dolar, dengan sekitar 20.000 unit rumah, lembaga, perusahaan, dan infrastruktur hancur.

Selama agresi militer Israel, 240 warga Palestina, yang mayoritasnya merupakan anak-anak, wanita dan orang tua, tewas. Sedangkan ratusan lainnya terluka.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply